Harga Emas Pegadaian Hari Ini 8 Desember 2025: UBS dan Galeri24 Kompak Stagnan

20 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dari dua produk logam mulia di Pegadaian pada Senin, (8/12/2025) kompak stagnan. Dua produk logam mulia itu antara lain buatan UBS dan Galeri24.

Harga jual emas Galeri24 stagnan di Rp 2.437.000 per gram. Demikian juga harga emas UBS betah di Rp 2.469.000 per gram.

‎Emas Galeri24 dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 1.000 gram atau 1 kilogram. Sementara emas UBS dijual dengan kuantitas 0,5 gram hingga 500 gram.Berikut daftar lengkap harga emas Pegadaian masing-masing produk seperti dikutip dari Antara:

‎Harga emas UBS:

  • ‎Harga emas UBS 0,5 gram: Rp 1.334.000
  • ‎Harga emas UBS 1 gram: Rp 2.469.000
  • ‎Harga emas UBS 2 gram: Rp 4.899.000
  • ‎Harga emas UBS 5 gram: Rp 12.105.000
  • ‎Harga emas UBS 10 gram: Rp 24.081.000
  • ‎Harga emas UBS 25 gram: Rp 60.084.000
  • Harga emas UBS 50 gram: Rp 119.920.000
  • ‎Harga emas UBS 100 gram: Rp 239.746.000
  • ‎Harga emas UBS 250 gram: Rp 599.187.000
  • ‎Harga emas UBS 500 gram: Rp 1.196.966.000

‎Harga emas Galeri24:

  • ‎Harga emas Galeri24 0,5 gram: Rp 1.279.000
  • ‎Harga emas Galeri24 1 gram: Rp 2.437.000.
  • ‎Harga emas Galeri24 2 gram: Rp 4.802.000
  • ‎Harga emas Galeri24 5 gram: Rp 11.916.000
  • ‎Harga emas Galeri24 10 gram: Rp 23.768.000
  • ‎Harga emas Galeri24 25 gram: Rp 59.275.000
  • ‎Harga emas Galeri24 50 gram: Rp 118.457.000
  • ‎Harga emas Galeri24 100 gram: Rp 236.797.000
  • ‎Harga emas Galeri24 250 gram: Rp 588.227.000
  • ‎Harga emas Galeri24 500 gram: Rp 1.176.454.000
  • ‎Harga emas Galeri24 1.000 gram: Rp 2.352.908.000.
  •  

Prediksi Harga Emas Dunia

Sebelumnya, Pengamat Ekonomi, Mata Uang, dan Komoditas Ibrahim Assuaibi memprediksi harga emas dunia berpotensi menguat pada awal pekan, khususnya hari ini Senin, 8 Desember 2025.

Ia menjelaskan, pada Sabtu pagi harga emas global ditutup di level USD 4.196, setelah sempat menyentuh USD 4.372 menjelang pukul 01.00 dini hari. Pergerakan signifikan juga sempat terjadi ketika harga menyentuh USD 4.259 sebelum kembali terkoreksi.

Menurut Ibrahim, jika tekanan jual kembali muncul, emas berpotensi turun ke USD 4.126, sementara untuk logam mulia diproyeksikan dikisaran Rp 2.370.000 per gram. 

"Kalau saya lihat bahwa kalau seandainya nanti harga emas dunia mengalami penurunan itu di USD 4.126, logam mulianya itu adalah Rp 2.370.000,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Senin (8/12/2025).

Ia menyebutkan level support kedua berada di USD 4.050, yang dapat menyeret harga logam mulia ke Rp 2.280.000 apabila terjadi koreksi lebih dalam dalam sepekan.

"Kemudian di support kedua itu USD 4.050 dalan satu minggu ya, kemungkinan besar dalam satu minggu kalau seandainya turun logam mulia itu di Rp 2.280.000. Itu kalau seandainya turun,” ujarnya.

Peluang Penguatan Harga Emas

Namun, Ia menegaskan, peluang penguatan justru lebih terbuka. Resisten pertama di USD 4.271 berpeluang tercapai pada hari Senin. Jika level ini ditembus, harga logam mulia dapat bergerak ke sekitar Rp 2.430.000. 

"Tetapi kalau mengalami kenaikan ya kemungkinan besar resisten pertama di USD 4.271 kemudian itu kemungkinan terjadi di hari Senin.Diperkirakan. Kemudian harga logam mulia itu di Rp 2.430.000,” ujarnya.

Adapun ia memproyeksikan hingga Jumat atau Sabtu mendatang, potensi resisten kedua di USD 4.328 dapat membawa kembali harga logam mulia ke kisaran Rp 2.500.000.

"Sampai di hari Jumat atau Sabtu pagi harga emas dunia kemungkinan resisten kedua itu di USD 4.328, Ya itu kalau logam mulianya itu dari Rp 2.500.000. Kemungkinan besar akan kembali ke Rp 2.500.000,” ujarnya.

Spekulasi Pergantian Gubernur The Fed Jadi Pemicu Utama Volatilitas

Ibrahim menilai, gejolak harga emas tak lepas dari memanasnya dinamika politik di Amerika Serikat, terutama terkait spekulasi pergantian pucuk pimpinan bank sentral AS (The Fed).

Ia menyatakan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump disebut-sebut akan menunjuk Kevin Hassett, penasihat ekonomi Gedung Putih sekaligus loyalis Trump, sebagai Ketua The Fed mulai awal 2026. Menurut dia, dominasi eksekutif terhadap bank sentral yang seharusnya independen menimbulkan kegelisahan pasar. 

"Salah satu penyebabnya adalah tentang spekulasi tentang pergantian kepemimpinan The Fed. Ya ini yang larinya itu adalah perpolitikan di Amerika yang terus memanas. Di mana Trump kemungkinan besar akan menunjuk Kevin Hassett. Ya Kevin Hassett penasihat ekonomi gedung putih. Yang kita lihat bahwa itu adalah salah satu pendukung kuat Trump yang akan diangkat sebagai gubernur bank Indonesia di tahun 2026 awal,” jelasnya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |