Pelajaran dari Kemenangan AC Milan: Orkestra Modric, Solidnya Lini Belakang

3 months ago 27

Liputan6.com, Jakarta AC Milan akhirnya meraih kemenangan perdana mereka di Serie A musim ini setelah menaklukkan Lecce 2-0 di Via Del Mare. Hasil ini sangat dibutuhkan setelah pembuka musim yang mengecewakan kontra Cremonese.

Kemenangan ini juga menjadi bukti kekuatan lini tengah Rossoneri yang dikomandoi Luka Modric serta lini belakang yang tampil solid sepanjang pertandingan. Poin penuh ini memberikan kepercayaan diri jelang jeda internasional dan persiapan untuk laga-laga berikutnya.

Meskipun beberapa pemain seperti Ardon Jashari dan Rafael Leao absen, Milan mampu menunjukkan performa terorganisir. Leao dapat memulihkan kondisi, sementara Christopher Nkunku yang baru diumumkan juga siap menyesuaikan diri dengan tim.

Saelemaekers Tampil Gemilang di Depan

Alexis Saelemaekers dimainkan di lini depan seiring absennya Pulisic dan Leao dari starting XI. Ia bergerak fleksibel, bermain di kedua sisi dan kadang di belakang Gimenez.

Di babak pertama, performanya belum maksimal, tapi ia tetap menjadi pemain terbaik Milan. Ia terus mencari bola dan mencoba menciptakan peluang, tapi rekan-rekannya tampak kesulitan mengikuti ritmenya.

Memasuki babak kedua, Saelemaekers meningkat pesat dengan beberapa dribel brilian. Ia juga berperan dalam assist untuk gol Gimenez yang dianulir dan memenangkan tendangan bebas yang menghasilkan gol pertama Milan.

Orkestra Modric di Lini Tengah

Luka Modric sempat tampil kurang memuaskan di babak pertama. Hal ini lebih karena tim secara keseluruhan masih belum menemukan ritme permainan.

Memasuki babak kedua, Modric mulai mendikte tempo permainan. Ia memberikan assist untuk gol Loftus-Cheek dan berperan besar menjaga keseimbangan tim hingga akhir pertandingan.

Kehadiran Samuele Ricci juga membantu Modric lebih leluasa mengatur permainan. Kombinasi ini membuat lini tengah Milan lebih hidup dan efektif.

Trio yang Mengecewakan

Beberapa pemain gagal tampil maksimal, yakni Pervis Estupinan, Youssouf Fofana, dan Santiago Gimenez. Estupinan masih beradaptasi dengan tim baru dan membuat beberapa kesalahan defensif.

Fofana juga frustrasi seperti saat melawan Cremonese. Ia lambat dalam menggerakkan bola dan hanya sesekali memberikan kontribusi positif, seperti umpan terobosan ke Gimenez.

Sementara itu, Gimenez tampil mengecewakan dan belum memanfaatkan dua kesempatan sebelumnya. Gol yang dianulir menjadi satu-satunya momen ia mengontrol bola dengan baik dan menembak ke gawang.

Lini Belakang Solid

Lini belakang Milan tampil lebih rapat dibandingkan laga perdana. Mike Maignan hanya menghadapi ancaman kecil dari Lecce sepanjang pertandingan.

Pertahanan ini jauh berbeda dari performa melawan Cremonese yang mudah ditembus. Kekompakan ini menjadi fondasi kemenangan, terutama saat serangan lawan kurang efektif.

Clean sheet seperti ini memberi peluang Milan meraih kemenangan meski serangan belum maksimal. Hal ini tentu menjadi modal penting bagi tim untuk menjaga konsistensi hasil.

Pulisic Tutup Laga dari Bangku Cadangan

Pulisic memulai pertandingan dari bangku cadangan karena cedera ringan. Setelah masuk, ia langsung menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Pulisic menemukan ruang, menciptakan kekacauan di pertahanan Lecce, dan mencetak gol penutup 2-0. Gol ini menjadi bukti bahwa ia selalu tahu posisi terbaik untuk memberikan kontribusi bagi tim.

Kehadiran Pulisic, bersama Modric dan Nkunku, bisa menjadi kunci kesuksesan Milan musim ini. Ia menunjukkan bahwa meski tak spektakuler seperti Leao, efektivitasnya tidak boleh diremehkan.

Sumber: Sempre Milan

Klasemen Serie A/Liga Italia

Read Entire Article
Bisnis | Football |