Xabi Alonso Ungkap Kondisi Mbappe: Terlalu Dini untuk Pastikan Tampil Lawan Alaves

Liputan6.com, Jakarta - Real Madrid memasuki akhir pekan dalam situasi sulit setelah kalah dari Manchester City di Liga Champions. Hasil itu membuat posisi Xabi Alonso kembali menjadi sorotan.

Dalam situasi tersebut, perhatian langsung tertuju pada kondisi Kylian Mbappe yang mengalami masalah lutut. Mbappe merupakan motor serangan utama Madrid musim ini, sehingga ketidakhadirannya terasa signifikan.

Ia sempat diperkirakan absen sepenuhnya saat Madrid menghadapi Manchester City, tapi keberadaannya di daftar skuad memunculkan tanda tanya mengenai tingkat cedera sebenarnya. Meski demikian, ia tetap tidak diturunkan.

Menjelang laga penting melawan Alaves, ketidakpastian kondisi Mbappe menjadi faktor besar dalam persiapan tim. Alonso menegaskan bahwa keputusan belum bisa diambil dalam waktu dekat.

Alonso mengakui bahwa ia belum dapat memastikan apakah Mbappe akan fit untuk pertandingan melawan Alaves. Sang pelatih menyebut kondisi sang penyerang harus dipantau dari hari ke hari, terutama setelah ia dinilai tidak cukup bugar untuk tampil melawan Manchester City.

Dalam keterangannya kepada media, Alonso menjelaskan situasi tersebut secara langsung.“Masih terlalu dini untuk tahu apakah dia akan siap untuk hari Minggu," buka Alonso.

"Kami harus melihatnya hari demi hari, dan dia tidak fit untuk bermain hari ini, kalau tidak dia akan bermain. Kami merindukannya, tetapi kami punya cukup peluang untuk mencetak gol kedua.”

Ketidakhadiran Mbappe terlihat jelas pada laga melawan Manchester City, terutama ketika Madrid membutuhkan tambahan daya gempur di babak kedua. Namun Alonso memilih tidak mengambil risiko dalam kondisi fisik yang belum stabil.

Mbappe berada dalam performa luar biasa sejak awal musim. Ia mencetak 25 gol dan memberikan empat assist dalam 21 pertandingan di semua kompetisi. Produktivitasnya membuatnya menjadi pemain paling menentukan bagi Madrid sejauh ini.

Di La Liga, Mbappe mencatat 16 gol dan empat assist dalam 16 laga, memperlihatkan konsistensinya sebagai mesin gol. Sementara itu, sembilan gol di Liga Champions dalam lima pertandingan menunjukkan pengaruh besarnya di panggung Eropa.

Kehilangan pemain dengan kontribusi sebesar itu menjadi tantangan berat, terutama di periode ketika Madrid membutuhkan respons cepat setelah hasil mengecewakan melawan Manchester City.