Limbah Industri Fesyen Ancam Kerusakan Lingkungan

1/9

Dalam foto yang diambil pada tanggal 7 Agustus 2024 memperlihatkan seorang karyawan berjalan melewati gudang yang berisi tumpukan besar garmen, tempat tidur, mainan lunak, dan aksesori yang dikategorikan dengan cakar mekanis, sebelum diekspor ke luar negeri, di pabrik pakaian bekas di Paju, sekitar 28 km sebelah utara Seoul, Korea Selatan. (ANTHONY WALLACE/AFP)

1/9

Industri fesyen global merupakan salah satu yang paling banyak menghasilkan polusi. (ANTHONY WALLACE/AFP)

1/9

Industri fesyen juga tidak terlepas dari isu lingkungan yang disebabkan fast fashion, pakaian bekas, dan limbah industri. (ANTHONY WALLACE/AFP)

1/9

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengungkap bahwa industri fesyen menempati posisi kedua sebagai industri paling berpolusi. (ANTHONY WALLACE/AFP)

1/9

Pada 2023, industri fesyen diperkirakan menyumbang 8 persen dari seluruh emisi karbon dan 20 persen dari air limbah global. (ANTHONY WALLACE/AFP)

1/9

Hasil penelitian Ellen MacArthur Foundation menyebut bahwa emisi karbon yang dihasilkan industri fesyen lebih banyak dibandingkan dengan gabungan emisi karbon dari penerbangan dan pelayaran internasional. (ANTHONY WALLACE/AFP)

1/9

Dalam setiap tahun, industri fesyen menghabiskan sekitar 93 miliar meter kubik air. (ANTHONY WALLACE/AFP)

1/9

Jumlah limbah dari aktivitas pembuatan baju, celana, hingga sepatu di seluruh dunia semakin meningkat, seiring dengan makin banyaknya juga air bersih terbuang demi mengikuti tren fesyen. (ANTHONY WALLACE/AFP)

1/9

Sebagian besar pakaian modern terbuat dari bahan sintetis seperti nilon dan poliester, yang pada dasarnya adalah plastik yang tidak dapat terurai di tempat pembuangan akhir. (ANTHONY WALLACE/AFP)