Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan terminal khusus haji dan umrah di Bandara Soekarno-Hatta. Layanan baru ini diharapkan mampu memperlancar keberangkatan jemaah untuk ibadah suci.
Terminal 2F menjadi terminal khusus untuk melayani keberangkatan haji dan umrah. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyambut baik adanya layanan baru tersebut.
"Dengan adanya terminal khusus Haji dan Umrah, tentunya akan meningkatkan pelayanan kepada para jamaah, sehingga perjalanan menjadi semakin nyaman dan diharapkan jamaah dapat semakin khusyuk beribadah,” sebut Menhub Dudy dalam keterangannya, Senin (5/5/2025).
Terminal 2F terdiri dari 3 lantai dengan total luas 27.400 m² dan daya tampung 6,1 juta penumpang per tahun. Revitalisasi terminal 2F ini meliputi penyiapan infrastruktur pendukung untuk aktivitas umrah, seperti masjid dan lounge serta parkir bus. Tak lupa dengan mempercantik seluruh kawasan.
Terminal 2F memiliki 20 counter check-in dan ruang tunggu yang cukup luas untuk menampung jemaah dan keluarga selama proses menuju masuk ke pesawat. Di terminal ini telah tersedia lounge umroh yang mampu menampung hingga 3.000 orang.
"Dari sisi transportasi Kementerian Perhubungan juga telah memberikan dukungan maksimal bagi keberangkatan Haji dan umrah," kata Dudy.
"Untuk keberangkatan haji tahun ini akan dilayani oleh tiga maskapai yakni Garuda Indonesia, Saudi Airlines dan Lion Air. Kami berharap melalui terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, keberangkatan Haji khususnya bagi jamaah dari Jakarta dan sekitarnya akan semakin lancar," ia menambahkan.
Prabowo Ingin Biaya Haji Lebih Murah
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meresmikan langsung Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F Bandara Internasional Soekarno Hatta, Minggu (4/5/2025).
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyebut, untuk jemaah haji dan umroh di Indonesia mencapai 2 juta bahkan hampir menyentuh 2.2 juta per tahunnya. Untuk itu, adalah hal yang seharusnya bila diberikan fasilitas khusus untuk keberangkatan ataupun kepulangan dari Tanah Suci menuju Tanah Air.
"Warga negara kita dalam satu tahun bisa mendekati 2,2 juta jemaah, dan dalam puncaknya bisa mencapai 12 ribu orang per hari. Ini sesuatu yang besar, mungkin kita terbesar di dunia, dari seluruh umat Islam, Indonesia paling besar rombongan haji dan umrahnya," ungkap Prabowo.
Untuk itu, dia mengapresiasi setinggi-tingginya pada semua pihak yang terlibat dalam revitalisasi Terminal 2F ini menjadi Terminal Khusus Haji dan Umroh.
"Saya menyambut baik dan menyatakan penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya. Atas kebijakan, dan upaya dari semua pihak, yang terlibat dalam refitalisasi ini,"ujarnya.
Lebih Murah dari Malaysia
Terutama kepada Menteri BUMN, InJourney Airports, PT Angkasa Pura Indonesia, Kementerian Perhubungan, Danantara Indobesia, dan lainnya.
Meski begitu, Presiden Prabowo menilai biaya haji masih terlalu mahal untuk para jemaah. Meskipun memang sudah diturunkan hingga Rp 4 juta per orang, tetapi Prabowo menilai angka itu masih bisa diturunkan lagi.
"Efisiensi bisa menurunkan, kita harus turunkan biaya haji hingga Rp 4 juta, itu sudah dirasakan jemaah haji sebanyak 203 ribu. Tapi Rp 4 juta itu saya minta kurangin lagi, saya kurang puas, harus lebih murah dari Malaysia," ujarnya.
Kesiapan itu pun ditanya langsung kepada Badan Penyelenggara Haji, apakah bisa dilakukan segera mungkin.
"Bisa ya, Kepala BP Haji? Ini ditonton loh,"katanya.
"Siap, InsyaAllah pak," katanya.