Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan Pemerintah mencatat Program Friday Mubarak dan Belanja di Indonesia Aja (BINA) Lebaran berhasil meraih nilai transaksi lebih dari Rp100 triliun.
“Capaian ini mencerminkan antusiasme masyarakat dalam berbelanja produk dalam negeri serta efektivitas program kolaboratif untuk mendukung pengembangan usaha lokal, meningkatkan daya saing produk UMKM Indonesia di pasar domestik, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Menko Airlangga, Minggu (4/5/2025).
Program Friday Mubarak dan BINA Lebaran merupakan kerja sama antara Pemerintah dan pelaku usaha, yang didukung penuh oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, melalui penyelenggaraan bazar produk UMKM dan pemberian potongan harga (diskon) hingga 70% di pusat perbelanjaan.
Program Friday Mubarak, yang didukung 150 merek ritel nasional dan berlangsung pada 28 Februari hingga 28 Maret 2025, mencatatkan transaksi sebesar Rp72,3 triliun.
Sementara itu, Program BINA Lebaran yang melibatkan 80 ribu gerai di 402 pusat perbelanjaan dan berlangsung pada 14-30 Maret 2025 mencatatkan transaksi sebesar Rp32,7 triliun.
“Pemerintah terus mendukung agar program belanja dilanjutkan dan diperluas ke seluruh Indonesia, sehingga manfaat ekonominya dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat dan pelaku usaha di berbagai daerah,” ujar Menko Airlangga.
Bakal Lanjutkan Program BINA
Oleh karena itu, pemerintah akan kembali menyelenggarakan program Belanja di Indonesia Aja (BINA) dalam rangkaian agenda nasional, antara lain dalam rangka memperingati HUT Jakarta melalui Jakarta Festival, Bazar UMKM serentak di 44 kecamatan di Jakarta, dan Pekan Raya Jakarta.
Kemudian, masa liburan sekolah atau kembali ke sekolah melalui BINA Back to School atau BINA Holidays berkolaborasi dengan Jakarta Great Sale. Dilanjutkan pada saat HUT Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2025 melalui BINA 17-an atau Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) dan Indonesia Shopping Festival. Dan, terakhir pada akhir tahun 2025 mendatang melalui BINA Diskon, Harbolnas, dan EPIC Sale.
“Kelanjutan program BINA di berbagai agenda tersebut diharapkan akan dapat terus mendorong peningkatan konsumsi masyarakat, dan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di tahun ini,” pungkas Menko Airlangga.
April 2025 Alami Inflasi 1,17 Persen
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada April 2025 terjadi inflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 1,17 persen dan tingkat inflasi year-to-date (y-to-d) April 2025 sebesar 1,56 persen, inflasi year-on-year (y-on-y) sebesar 1,95 persen dengan indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,47.
"Pada April 2025 terjadi inflasi sebesar 1,17 persen secara bulanan atau month to month atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 107,22 pada Maret 2025 menjadi 184,7 pada April 2025. Secara year on year terjadi inflasi 1,95 persen dan secara tahun kalender terjadi inflasi 1,56 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini, dalam konferensi pers rilis Berita Resmi Statistik, Jumat (2/5/2025).
Komoditas dominan yang mendorong inflasi pada kelompok ini adalah tarif listrik, yang memberikan andil inflasi sebesar 0,97 persen. Komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi adalah emas perhiasan dengan andil inflasi sebesar 0,16 persen.
Kemudian bawang merah dengan andil inflasi 0,06 persen, cabai merah dengan andil inflasi 0,04 persen, dan tomat dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen.
"Selain itu, terdapat komoditas yang masih memberikan andil deflasi pada April 2025, diantaranya cabai rawit dengan andil deflasi sebesar 0,08 persen, daging ayam ras dengan andil deflasi sebesar 0,06 persen, dan telur ayam ras dengan andil deflasi 0,04 persen," ujarnya.