Banyak Orang Pilih Menunda Beli Rumah, Ada Apa?

4 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Di dunia properti, rumah tapak atau landed houses selalu menunjukkan penjualan yang lebih baik dibandingkan hunian vertikal. Namun, saat ini, sektor ini menghadapi tantangan besar yang bisa menyebabkan penurunan penjualan pada tahun 2025.

CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menjelaskan bahwa banyak orang kini menunda untuk membeli rumah tapak, baik dari kalangan atas, menengah, maupun bawah. Hal ini disebabkan oleh masalah ekonomi yang terjadi baik di dalam negeri maupun global, serta tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah.

Ali menambahkan bahwa tantangan ini tidak hanya dirasakan oleh segmen menengah ke bawah, tetapi juga oleh segmen menengah atas yang mulai merasa jenuh. 

"Jadi mereka itu bukan nggak bisa beli. Uangnya ada, tapi udah jenuh. Sejak 2021-2023 itu banyak pengembang-pengembang atas yang memang udah kebanyakan investasi. Laku, tapi lama-lama (penjualan) mereka menurun sehingga (stok) terbatas. Bukan nggak ada debit, mereka menahan aja. Atas lambat, bawah juga lambat karena daya beli," ungkap Ali saat dihubungi media.

Rilis Hunian Baru

Di sisi lain, Albert Permana, Marketing Manager Dwicitra Land, menyatakan bahwa meskipun perekonomian nasional tidak menentu, pasar properti di Bekasi, Jawa Barat, masih menunjukkan gairah. Hal ini terlihat dari tingginya minat masyarakat terhadap rumah mewah dengan harga di atas Rp 1 miliar.

Sebagai respons, Dwicitra Land, pengembang terkemuka yang mengelola Perumahan Darmawangsa Residence, meluncurkan Cluster East Ginza, hunian premium dengan desain modern yang terinspirasi dari kawasan Ginza di Tokyo.

"Cluster East Ginza terinspirasi dari kawasan Ginza di Tokyo, Jepang yang terkenal dengan suasana belanjanya modern. Menawarkan dua tipe rumah dengan variasi luas tanah yang berbeda," jelas Albert.

Tipe Rumah

Tipe pertama, Harumi, rumah satu lantai dengan luas bangunan (35/78 m²), yang dibandrol dengan harga mulai dari Rp 876 juta. Kedua, Tipe Nobu, rumah dua lantai seluas 60/78 m² dan 60/84 m² yang ditawaran mulai Rp 1,1 miliar. 

”Untuk pre-lunching, kami menawarkan promo spesial berupa cashback, yaitu Rp50 juta untuk tipe Harumi dan Rp70 juta untuk tipe Nobu, serta mengikutsertakan semua tipe dengan program diskon PPN sampai akhir tahun yang memberikan diskon tambahan dengan nilai hingga Rp 70 Juta,” imbuhnya. “Tidak hanya itu, konsumen tetap mendapatkan kemudahan pembelian rumah di East Ginza, karena seluruh biaya biaya yang memberatkan seperti Biaya KPR, BPHTB, dan surat surat notaris juga telah ditanggung 100% oleh Developer” Tambah beliau.

Dikembangkan pada area seluas 2,5 hektar dan akan dibangun hanya 247 unit rumah, Cluster East Ginza terbilang lebih kecil dibanding cluster-cluster sebelumnya yang memiliki rata-rata luas area 3 – 4 hektar. Kendati begitu, fasilitas Kawasan yang akan dibangunan pada cluster ini tetap lebih baik dari cluster sebelumnya.

Soal fasilitas, East Ginza akan mengikuti standar Darmawangsa, termasuk club house, residential garden, taman tematik, dan playground. “East Ginza lebih menarik daripada cluster sebelumnya karena jumlah penduduk cluster lebih sedikit, sehingga fasilitas dapat dinikmati secara lebih eksklusif dan privat. Untuk keamanan, kluster ini juga dilengkapi dengan auto gate, smart lock di setiap rumah, dan CCTV sebagai standar keamanan,” paparnya.

“Kluster East Ginza memiliki desain mengedepankan elemen maskulin dengan penggunaan warna gelap dan material conwood serta bitumen. Untuk tipe Harumi, plafon di ruang tamu dibikin sangat lega dengan ketinggian 5m dan taman belakang juga memiliki luas yang cukup untuk menjadi satu kamar lagi,“ ujar Bryan kepada media, Minggu, 5 Mei 2025.

Akses ke Tol

Kluster East Ginza terletak di kawasan The East, Darmawangsa Residence. Kawasan ini baru saja dibuka dan kini memiliki akses langsung ke Jalan Tol Gabus, yang hanya berjarak lima menit dari Darmawangsa Residence dan East Ginza. 

Bryan menuturkan, saat ini meski kondisi pasar properti saat ini tidak ideal, pihaknya tetap optimis untuk meluncurkan produk baru. Menurutnya, banyak konsumen yang berminat, namun terkendala dalam proses kredit. 

Pihaknya berusaha mencari solusi dan lebih mengakomodir konsumen yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan KPR. “Kami memahami bahwa banyak dari mereka yang terkendala dengan utang dan cicilan lainnya. Oleh karena itu, kami berharap juga pihak perbankan untuk dapat lanjut membantu dalam proses pembiayaan,” jelasnya.

Bryan pun mengaku optimis bahwa dengan dukungan yang tepat, baik dari pengembang maupun perbankan, pihaknya dapat terus berkembang dan memenuhi kebutuhan konsumen di masa depan. “Kami berharap dalam enam bulan ke depan, kluster East Ginza dapat terjual habis, sehingga kami bisa melanjutkan ke kluster berikutnya,” jelas Bryan.

Read Entire Article
Bisnis | Football |