KAI Bocorkan Strategi Hadapi Perubahan Iklim Bisnis

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) mengungkapkan strateginya dalam menghadapi perubahan kebijakan khususnya dalam hal efisiensi dan optimalisasi alokasi sumber daya di tengah lingkungan bisnis yang terus berubah.

Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo menuturkan bahwa perseroan terus berupaya melakukan adaptasi pada setiap perubahan kebijakan dan iklim bisnis.

Didiek menyebut, KAI beradaptasi dengan membuat inovasi yang berkelanjutan.

Jadi menanggapi pertanyaannya yang disampaikan bagaimana kereta api mengadaptasi perubahan yang signifikannya.

“(Kami) membuat solusi-solusi yang betul-betul diinginkan oleh pelanggan,” ujar Didiek dalam kegiatan Grab Business Forum 2025 di Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2025).

Ia menjelaskan, perseroan terus memantau data analitiknya yang menunjukkan jumlah pengguna kereta api dalam beberapa waktu terakhir.

“Dengan aplikasi setup, kami mendeteksi pelanggan-pelanggan kami itu sekarang kebanyakan Gen Z, sebesar 35%. Gen Y itu mungkin sekitar 30% dan Gen Alpha sudah mendekati 10%. Jadi tiga generasi ini karakteristik-karakteristik dan profesinya kami lihat, sehingga kebutuhannya pun kami deteksi,” papar Didiek.

Dirut KAI lebih lanjut mengatakan, perseroan juga menilai bahwa kolaborasi menjadi salah satu langkah penting dalam menghadapi perubahan.

“Kita gak bisa sendirian. Kita belajar dari masa pandemi. Pada tahun 2019 kita mengangkut 429 juta penumpang, kemudian di 2020 hanya mengangkut 185 juta. Itu pun semuanya komputer yang menghasilkan profit tipis sekali. Jadi pendapatan penumpang yang semula 9,6 triliun turun jadi 2,8 triliun,” bebernya.

Maka dari itu, kami berkolaborasi. Saya senang sekai salah satunya dengan dengan Grab untuk membangun integrasi transportasi. Mengkonektifitaskan para pelanggan kami,” tambahnya.

KAI Perluas Jangkauan Pelanggan

Dalam kesempatan itu, Didiek juga mengaku ia sempat khawatir akan terjadi penurunan pada jumlah penumpang KAI di masa angkutan libur lebaran 2025.

Dalam mempersiapkan kemungkinan terjadinya penurunan, KAI berupaya memperluas segmen pelanggannya.

“Saya sudah khawatir nih. Jangan-jangan penumpang kita turun. Di awal-awal angkutan lebaran, ternyata ini kok tidak seperti tahun yang lalu. Ternyata apa? karena angkutan tahun ini tidak ada work from anywhere, antara mudik dan balik. Maka dari itu kami memperluas customer base, bekerja sama dengan seluruh kementerian, perguruan tinggi, persantren, sekolah-sekolah,” kata Didiek.

Semua kami kolaborasikan, kami ingin memperluas customer base kami. Terutama menyasar gen Z dan gen Alpha,” terangnya.

Grab Indonesia Ungkap Jurus Hadapi Dampak Perlambatan Ekonomi

Dalam pernyataan terpisah, Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengungkapkan bahwa pihaknya masih optimis pada kinerja perusahaan di tahun 2025.

Hal ini meski ekonomi global dibayangi ketidakpastian menyusul pengumuman kebijakan tarif impor baru Presiden AS Donald Trump.

“Menurut kami penurunan ini bukan biasa-biasa saja, karena melihat tekanan yang sangat tinggi terhadap ketidakpastian ekonomi global. Kondisi ini juga mempengaruhi ekonomi Indonesia yang tumbuh hanya 4,87% dari target di atas 5%,” ujar Neneng Neneng dalam acara Grab Business Forum 2025 di Jakarta Selatan, Kamis (8/5).

Maka dari itu, Neneng mengungkapkan, Grab Indonesia telah menyiapkan sejumlah strategi untuk bersiap menghadapi risiko perlambatan ekonomi.

“Di tengah situasi ketidakpastian, kemampuan untuk menafigasi dan beradaptasi bagi dunia bisnis Itu menjadi kunci. Yang utama adalah tetap bisa bertumbuh dan bagaimana industri teknologi memiliki kemampuan untuk beradaptasi dalam mengikapi keinginan konsumen yang juga berubah,” tuturnya

“(Hal ini) sejalan dengan komitmen dari Grab dan OVO Untuk terus meningkatkan pelayanan kami kepada jutaan baik mitra, partner hingga pengguna di seluruh Indonesia," pungkas Neneng.

Pada Kamis (8/5), Grab Indonesia menggelar Gelar Grab Business Forum 2025 yang menghadirkan puluhan perusahaan dari seluruh negeri.

Tahun ini, Grab Business Forum 2025 mengangkat tema Navigating Changes, Driving Growth.

Read Entire Article
Bisnis | Football |