Wolves vs Chelsea: 4 Pencetak Gol Muda Jadi Tonggak Sejarah Baru The Blues

Liputan6.com, Jakarta Chelsea kembali menunjukkan wajah mudanya dengan penuh percaya diri. Dalam laga Carabao Cup 2025/2026 putaran keempat melawan Wolverhampton, The Blues memetik kemenangan dramatis 4-3 di Molineux Stadium, Kamis, 30 Oktober 2025. Hasil ini bukan sekadar tiket ke babak berikutnya, tetapi juga tonggak sejarah baru bagi klub London Barat.

Empat gol Chelsea pada malam itu semuanya dicetak oleh pemain berusia 21 tahun atau lebih muda. Dari Andrey Santos hingga Jamie Gittens, setiap gol menjadi simbol keberanian dan kepercayaan diri generasi baru di bawah asuhan Enzo Maresca.

Kemenangan ini seolah menjadi pernyataan keras bahwa Chelsea sedang memasuki fase transisi yang menjanjikan. Di tangan Maresca, proyek pembinaan pemain muda bukan sekadar wacana, melainkan bukti nyata yang mulai membuahkan hasil di lapangan.

Pertandingan Wolves vs Chelsea berjalan sengit sejak menit pertama. Andrey Santos membuka keunggulan cepat di menit ke-5, sebelum Tyrique George menggandakan skor di menit ke-15. Estevao memperlebar jarak dengan gol indah pada menit ke-41, lalu Jamie Gittens memastikan kemenangan 4-3 lewat gol penutup di menit ke-89.

Keempat pemain itu tak hanya mencetak gol, tapi juga menunjukkan ketenangan dan karakter yang jarang dimiliki pemain seusia mereka. Santos berusia 21 tahun, Gittens juga 21 tahun, sementara Tyrique George dan Estevao masing-masing berusia 19 dan 18 tahun. Fakta ini membuat Chelsea mencatat rekor istimewa: menjadi klub Premier League pertama yang memiliki empat pencetak gol berbeda berusia 21 tahun atau lebih muda dalam satu pertandingan di semua kompetisi.

Lebih dari sekadar rekor, malam di Molineux memperlihatkan arah baru Chelsea. Tim ini tengah membangun fondasi kuat untuk masa depan, di mana hasil pertandingan bukan hanya tentang tiga poin, melainkan juga tentang menanamkan kepercayaan diri pada para pemain muda.

Enzo Maresca tampak tahu betul apa yang ia bangun di Stamford Bridge. Pelatih asal Italia itu tidak sekadar memberi kesempatan, tetapi benar-benar menaruh kepercayaan penuh pada generasi muda. Filosofi tersebut kini menjadi identitas baru Chelsea.

Sebelum mencatat sejarah di Carabao Cup, Chelsea juga tampil luar biasa di Liga Champions. Saat menghajar Ajax 5-1 pada 23 Oktober 2025, The Blues menorehkan rekor serupa: tiga pencetak gol remaja berbeda dalam satu laga, yakni Marc Guiu, Estevao, dan Tyrique George.

Rata-rata usia skuad Chelsea di bawah Maresca juga tergolong luar biasa muda. Saat melawan Ajax, mereka menurunkan starting XI dengan rata-rata usia 22 tahun 163 hari—terendah kedua oleh klub Inggris di Liga Champions. Sejak awal musim lalu, tidak ada satu pun pemain berusia di atas 30 tahun yang diturunkan sebagai starter.

Nama-nama seperti Josh Acheampong, Jorrel Hato, Romeo Lavia, Jamie Gittens, dan Buonanotte turut memperkuat kesan bahwa Chelsea sedang berada dalam proses regenerasi besar. Dengan rata-rata usia skuad 24 tahun 116 hari di Premier League, Chelsea kini benar-benar menjadi simbol masa depan sepak bola Inggris yang sedang bertumbuh—muda, berani, dan penuh harapan.