Vlahovic, Gatti, dan Yildiz: Trio Penggerak di Balik Kesuksesan Juventus Akhiri Paceklik

Liputan6.com, Jakarta Massimo Brambilla mungkin hanya memimpin Juventus untuk satu pertandingan, tetapi satu laga itu cukup untuk mengembalikan senyum di wajah para tifosi. Dalam duel di Allianz Stadium, Juventus menumbangkan Udinese 3-1 dan mengakhiri paceklik kemenangan yang sudah berlangsung delapan laga.

Dusan Vlahovic membuka keunggulan lewat titik putih, sebelum Nicolo Zaniolo menyamakan kedudukan di akhir babak pertama. Meski sempat goyah, Juventus menunjukkan tekad baru. Federico Gatti dan Kenan Yildiz memastikan kemenangan yang terasa seperti napas segar menjelang kedatangan pelatih baru, Luciano Spalletti.

Lebih dari sekadar hasil, kemenangan di Serie A ini menunjukkan bagaimana para pemain Juventus tampil dengan gairah baru. Berikut performa dan kontribusi mereka yang membawa Si Nyonya Tua kembali ke jalur kemenangan.

Di lini belakang, Michele Di Gregorio hampir tanpa kesalahan. Ia tak bisa disalahkan atas gol penyama dari Udinese karena pandangan matanya terhalang rapatnya pemain di kotak penalti. Di depannya, Pierre Kalulu tampil lebih nyaman di posisi naturalnya dan sempat mengancam lewat sepakan keras yang memaksa kiper Maduka Okoye bekerja keras.

Pahlawan utama di barisan pertahanan adalah Federico Gatti. Bek Italia itu tampil luar biasa—kuat dalam duel udara, disiplin dalam menjaga area, dan tentu saja mencetak gol penting lewat sundulan keras. Gatti memberi Juventus stabilitas dan semangat untuk terus menekan.

Lloyd Kelly tampil cukup solid meski terkadang kewalahan menghadapi Zaniolo, sementara Andrea Cambiaso menebus awal yang kurang meyakinkan dengan umpan brilian untuk gol Gatti. Di lini tengah, Weston McKennie menjadi motor pergerakan. Energinya tak pernah padam, berlari ke segala arah dan berperan penting menutup absennya Khephren Thuram.

Kapten Manuel Locatelli mungkin tampil tak konsisten, tetapi tetap menjaga keseimbangan di lini tengah. Di sisi kiri, Filip Kostic kembali menunjukkan efektivitasnya dengan tusukan cepat dan kerja keras bertahan, tapi sedikit lalai saat Zaniolo menyamakan skor.

Di lini depan, kombinasi Dusan Vlahovic, Lois Openda, dan Kenan Yildiz menjadi pembeda. Vlahovic tampil penuh determinasi. Ia mencetak gol dari penalti yang ia menangkan sendiri, menampilkan semangat yang membuatnya terlihat seperti pemain yang benar-benar ingin memimpin kebangkitan tim.

Openda memberikan kontribusi penting lewat umpan cerdas yang memicu gol pembuka. Walau penampilannya mendapat reaksi beragam saat diganti, ia tetap memperlihatkan visi permainan yang baik. Sementara itu, Yildiz sekali lagi membuktikan bahwa dirinya adalah masa depan Juventus. Pemain muda asal Turki itu bermain bebas di balik dua penyerang, menciptakan peluang untuk Vlahovic, serta menutup pertandingan dengan dingin lewat eksekusi penalti di menit akhir.

Kemenangan 3-1 atas Udinese bukan hanya tentang tiga poin, tetapi juga tentang energi baru yang terasa di tubuh Juventus. Brambilla boleh jadi hanya singgah sebentar, tetapi malam itu, ia berhasil menyalakan kembali nyala semangat yang sempat padam di Turin.

Sumber: juvefc.com