Tarif Resiprokal Indonesia-AS Ditargetkan Rampung dan Masuk Draft Perjanjian Akhir 2025

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menargetkan penyelesaian pembahasan tarif resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat dapat dirampungkan dan dituangkan ke dalam draft perjanjian sebelum akhir tahun ini. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kedua negara sepakat menuntaskan komitmen yang telah diumumkan dalam leaders declaration pada 22 Juli lalu. 

Airlangga menyampaikan ia telah berkomunikasi langsung dengan USTR Ambassador Jamieson Greer mengenai tarif antara Indonesia dan Amerika, dan kedua pihak sepakat untuk menuntaskan hal-hal yang telah disepakati dalam leaders declaration pada 22 Juli. Sebagai tindak lanjut, pemerintah segera mengirimkan delegasi ke Washington pekan depan untuk mempercepat finalisasi teknis. 

“Saya akan mengirim tim ke Washington minggu depan, dan harapannya sampai dengan akhir tahun ini apa yang sudah diperjanjikan oleh kedua pemimpin, yaitu Presiden Prabowo dan Presiden Trump, ini bisa dituangkan di dalam draft agreement,” kata Airlangga dalam konferensi pers usai acara Kegiatan HUT AEI ke-37 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (12/12/2025).

Ia menyebut Amerika Serikat mengapresiasi posisi Indonesia yang menjadi negara ketiga yang mencapai kesepakatan awal terkait tarif tersebut. Pemerintah menilai penyelesaian kerja sama ini akan melengkapi langkah Indonesia dalam merampungkan berbagai perjanjian perdagangan internasional lainnya pada 2025. 

Sebelumnya, pemerintah Indonesia kembali mempercepat pembahasan kerja sama tarif resiprokal dengan Amerika Serikat setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan komunikasi langsung dengan United States Trade Representative (USTR) Jamieson Greer. 

Airlangga menyatakan, kedua pihak bersepakat untuk menuntaskan komitmen yang telah disampaikan dalam leaders declaration pada 22 Juli 2025. Airlangga menjelaskan percakapan dengan pihak USTR menjadi langkah penting dalam percepatan finalisasi kesepakatan tersebut. 

"Jadi ini tadi malam saya baru melakukan komunikasi langsung dengan USTR ambasador Jamieson Greer terkait dengan tarif Indonesia dengan Amerika dan kita sepakat untuk menyelesaikan apa yang sudah disepakati oleh leaders declaration pada tanggal 22 Juli,” ujarnya dalam acara Kegiatan HUT AEI ke-37 di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (12/12/2025).

Ia menambahkan, delegasi Indonesia akan kembali diberangkatkan ke Washington dalam waktu dekat untuk merampungkan pembahasan teknis. Airlangga berharap terkait kebijakan tarif ini akan segera dituangkan dalam kesepakatan pada akhir tahun 2025.

"Saya akan mengirim tim ke Washington minggu depan, dan harapannya sampai dengan akhir tahun ini apa yang sudah diperjanjikan oleh kedua pemimpin, yaitu Presiden Prabowo dan Presiden Trump, ini bisa dituangkan di dalam draft agreement,” lanjut Airlangga.

Menurut Airlangga, Amerika Serikat mengapresiasi langkah Indonesia yang menjadi negara ketiga yang mencapai kesepakatan awal terkait tarif resiprokal. Ia juga telah melaporkan hasil pertemuan tersebut langsung kepada Presiden Prabowo. Pemerintah menargetkan penyelesaian kerja sama ini sebelum akhir 2025.

Selain hubungan dagang dengan AS, Airlangga menyampaikan perkembangan positif dari berbagai perjanjian perdagangan internasional lainnya. Indonesia telah menyelesaikan pembahasan EU–CEPA yang ditargetkan efektif pada 2027, serta mendapat evaluasi positif dari OECD terkait progres keanggotaan Indonesia. 

Ia menyebutkan 27 dari 37 negara OECD yang juga anggota Uni Eropa telah menuntaskan pembahasan dengan Indonesia.

Airlangga juga memastikan Indonesia telah merampungkan perjanjian Indonesia-Eurasia Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU) dan hanya menunggu proses penandatanganan. 

Dengan terselesaikannya berbagai kerja sama tersebut, pemerintah menilai hampir seluruh major agreement perdagangan internasional Indonesia pada 2025 telah mencapai tahap akhir.