Prediksi Jamie Carragher: Enzo Maresca tak Melatih Chelsea Lagi Musim Depan

3 days ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Enzo Maresca tak menyembunyikan kekecewaannya kepada manajemen Chelsea dalam pernyataan terbarunya dan hal ini memantik reaksi dari Jamie Carragher. Pelatih asal Italia itu menyebut beberapa hari terakhir sebagai periode terburuknya sejak tiba di London Barat.

Ucapan tersebut muncul di tengah tekanan besar yang mengiringi kursi pelatih Chelsea. Maresca bahkan menyinggung soal kurangnya dukungan yang ia dan para pemain rasakan.

Pernyataan itu datang setelah Chelsea meraih kemenangan 2-0 atas Everton di pentas Liga Inggris pada akhir pekan kemarin. Alih-alih meredakan suasana, komentar Maresca justru memantik perdebatan luas.

Sorotan pun mengarah pada hubungan internal di Stamford Bridge. Banyak pihak menilai kata-kata Maresca membuka retakan serius antara pelatih dan petinggi klub.

Carragher Prediksi Maresca Tak Bertahan di Chelsea

Jamie Carragher menilai situasi ini sebagai sinyal bahaya bagi masa depan Maresca. Ia percaya tekanan di Chelsea sering kali menjadi beban yang sulit ditanggung pelatih mana pun.

Eks wakil kapten Liverpool itu menyebut pola ini bukan hal baru di Stamford Bridge. Banyak pelatih datang dengan harapan besar, namun akhirnya tumbang oleh ekspektasi dan dinamika internal klub.

Carragher menegaskan bahwa komentar terbuka Maresca mempercepat kemungkinan perpisahan. Menurutnya, ketika isu kepemilikan dan struktur klub dibawa ke ruang publik, dampaknya hampir selalu fatal.

"Saya rasa Maresca bukan manajer Chelsea musim depan. Saya pikir ketika Anda berbicara tentang kepemilikan seperti itu, Anda mulai mempublikasikannya, itu masalah besar. Saya tidak melihat ia di sana musim depan," katanya di Sky Sports.

"Tidak diragukan lagi siapa yang ia bicarakan. Ia berbicara tentang pemilik dan direktur olahraga," sambung Carragher.

Carragher Tak Setuju Sikap Terbuka Maresca

Carragher juga menyoroti target dari pernyataan Maresca yang dinilai sangat jelas. Ia melihat kritik tersebut diarahkan langsung kepada pucuk pimpinan klub.

Situasi ini, menurut Carragher, mencerminkan ketegangan khas sepak bola modern. Pelatih kepala bekerja di bawah struktur direktur olahraga, bukan dengan kendali penuh seperti era sebelumnya.

Ia mencontohkan kekecewaan Maresca terkait minimnya rekrutmen, termasuk absennya bek tengah baru setelah cedera Levi Colwill. Namun Carragher menilai cara penyampaian keluhan itu keliru dan berisiko.

"Ia mengungkapkan sesuatu di depan umum, dan saya tidak setuju dengan itu. Baik itu pemain atau pelatih, hal-hal itu seharusnya ditangani secara internal. Ketika Anda mengungkapkannya ke publik seperti ini, biasanya hanya ada satu hasil," klaim Carragher.

(Sky Sports)

Dimas Ardi PrasetyaTim Redaksi

Share

Read Entire Article
Bisnis | Football |