Prabowo Minta Menteri ATR Teliti Lacak Konsesi Aset Negara

21 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid untuk melacak konsesi aset-aset negara. Hal ini terutama yang hak guna usaha dan hak guna bangunan yang telah habis masa berlakunya.

Prabowo mengingatkan jajaran kabinetnya jangan sampai ada aset-aset negara yang tidak terlacak dan akhirnya tidak kembali dikuasai negara setelah hak guna usaha (HGU) dan hak guna bangunan (HGB)-nya habis.

"Pak Nusron, nanti saudara teliti ya. Luar biasa kaya kita. Cek semua konsesi-konsesi HGU, HGB, yang sudah jatuh tempo, kembalikan ke negara," ujar Presiden Prabowo kepada Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid saat Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu (7/5/2025).

Selain itu, Presiden Prabowo kemudian menyinggung tanah-tanah negara di Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan dan di Kemayoran, Jakarta, yang nilainya miliaran dolar AS.

"Kita baru sadar, ada aset lagi. Saudara-saudara, Senayan itu, kompleks GBK itu, nilainya, saya diberi tahu pengusaha, nilainya 25 miliar dolar (AS) 10 tahun lalu. Jadi, sekarang mungkin nilainya naik, mungkin 30 miliar (dolar AS)," ujar Prabowo.

Oleh karena itu, Prabowo yakin nilai aset-aset yang dapat dikelola negara jumlahnya dapat menembus USD 1 triliun, terlebih jika aset-aset negara yang konsesinya sudah habis kembali dikelola negara.

Prabowo menuturkan, saat ini aset-aset yang dikelola negara jumlahnya USD 982 miliar.

"(Aset) 982 (miliar dolar AS) tambah 30 (miliar dolar AS) kita sudah tembus 1 triliun dolar AS. Terus terang saja, banyak pemimpin kita tidak mengerti. Nah, ini kadang-kadang pandainya beberapa birokrat kita, aset disembunyikan," kata Presiden.

Selain Menteri ATR, Kementerian Lainnya Diminta Kaji dan Lacak Aset Negara

Oleh karena itu, tidak hanya kepada Menteri ATR/Kepala BPN, tetapi juga kepada menteri-menteri lainnya, Presiden Prabowo memerintahkan untuk mengkaji, mendata, dan melacak kembali aset-aset negara yang berada di bawah kekuasaan kementeriannya.

"Nanti sudah ganti tiga, empat kali menteri. Ganti tiga kali presiden bisa diapakan, banyak aset negara itu hilang tidak jelas," ujar Presiden mengungkap kekhawatirannya.

Presiden memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Senin sore, didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Sidang kabinet diikuti hampir seluruh jajaran menteri Kabinet Merah Putih dan kepala badan.

Sidang Kabinet Paripurna pada Senin sore merupakan sidang kali ketiga yang digelar pada 2025. Sebelumnya, Presiden Prabowo menggelar Sidang Kabinet Paripurna pada 21 Maret 2025 guna membahas berbagai persiapan pemerintah menghadapi Idul Fitri 1446 Hijriah.

GBK Jadi Aset Termahal yang Dikelola Danantara, Segini Nilainya

Sebelumnya, kawasan Gelora Bung Karno (GBK) bakal menjadi aset terbesar yang dikelola Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Wacana pengalihan pengelolaan GBK ini disebut-sebut menjadi langkah strategis untuk mendongkrak total nilai kekayaan Danantara hingga menembus US$1 triliun.

Nilai kawasan GBK sendiri saat ini ditaksir mencapai lebih dari US$25 miliar atau setara Rp450 triliun, menjadikannya aset negara paling bernilai yang akan masuk dalam portofolio Danantara.

Aset Jumbo Rp450 Triliun Siap Dikelola Danantara

Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan P. Roeslani mengungkapkan bahwa kawasan GBK merupakan aset negara dengan nilai ekonomi sangat tinggi.

Dia menuturkan, hasil valuasi delapan tahun lalu menunjukkan nilai kawasan ini sudah mencapai US$25 miliar dan diproyeksikan terus meningkat seiring dengan perkembangan kawasan sekitar yang semakin strategis.

“GBK yang selama ini dikelola oleh Kemensetneg, nilainya dalam valuasi delapan tahun lalu sudah US$25 miliar. Kawasan ini direncanakan masuk ke dalam kelolaan Danantara,” ujar Rosan ditulis ulang, Minggu (4/5/2025).

Rosan menuturkan, pengelolaan aset-aset bernilai tinggi seperti GBK merupakan bagian dari upaya memperkuat struktur aset Danantara yang saat ini mencapai US$982 miliar.

Dengan masuknya GBK, maka Danantara optimistis target nilai kelolaan aset mencapai US$1 triliun dalam waktu dekat bisa terealisasi.

Read Entire Article
Bisnis | Football |