Murka kepada Marcus Rashford, Pemain yang Kurang Tanggung Jawab di Manchester United!

Liputan6.com, Jakarta Marcus Rashford kembali menemukan ketajamannya di Barcelona. Dalam hitungan pekan, penyerang Inggris itu mampu menghadirkan kontribusi yang jauh lebih baik dibanding periode terakhirnya bersama Manchester United. Kebangkitan ini tentu menarik perhatian banyak pihak yang sebelumnya mempertanyakan komitmennya.

Di tengah performa impresifnya tersebut, muncul kritik keras dari mantan penyerang Manchester United, Louis Saha. Ia menilai bahwa masalah Rashford musim lalu bukan hanya soal taktik atau pelatih, melainkan sikap sang pemain sendiri. Tudingan itu memunculkan kembali perdebatan mengenai apa yang sebenarnya terjadi di Old Trafford.

Barcelona masih memiliki opsi untuk mempermanenkan Rashford dengan nilai yang relatif terjangkau. Masa depan sang penyerang kini menjadi salah satu isu paling menarik untuk diikuti hingga akhir musim.

Rashford sempat kehilangan tempatnya di Manchester United musim lalu. Pelatih Ruben Amorim dikabarkan tidak puas dengan sikap dan etos kerjanya dalam latihan, sesuatu yang kemudian berdampak pada performa tim di lapangan. Situasi itu berbalik total sejak ia tiba di Barcelona sebagai pemain pinjaman.

Louis Saha, mantan rekan satu klub di United, menyebut Rashford tidak merespons tantangan dengan cara yang tepat. Ia mengatakan, “Sebagai pemain profesional, Anda harus mencari solusi, terlepas apakah manajer menyukai Anda atau tidak.” Kritik itu mengarah pada momen ketika Rashford terlihat tidak menikmati permainannya.

Saha menambahkan, “Dia tidak bekerja keras, ada sesuatu yang jelas salah, dan dia tidak bahagia.” Baginya, rasa tanggung jawab kepada ribuan fans seharusnya tetap menjadi prioritas seorang pemain.

Pada musim 2022-23, Rashford mencatat pencapaian terbaik sepanjang kariernya dengan total 42 kontribusi gol dalam 56 penampilan. Namun dalam 18 bulan berikutnya, angkanya turun drastis menjadi hanya 24 di 67 laga. Penurunan itu membuatnya tersisih dari skuat utama.

Saat dipinjamkan ke Barcelona, Rashford langsung tampil meyakinkan. Ia sudah terlibat dalam 12 gol dari 13 penampilan, termasuk empat gol di Liga Champions. Ia juga memberikan assist dalam laga El Clasico terakhir, meski timnya kalah.

Kebangkitan ini justru membuat Saha semakin geram. “Saya marah karena ini terasa seperti pemborosan dan menunjukkan kurangnya tanggung jawab,” ujarnya, sebelum menekankan bahwa ia tetap senang melihat Rashford kembali bermain bagus.

Barcelona memiliki opsi pembelian permanen dengan nilai 28 juta pounds, jauh lebih murah dibanding perkiraan 40 juta pounds yang akan ditawarkan kepada klub lain. Kondisi finansial ini membuat peluang Barca mempertahankannya semakin realistis.

Rashford dikabarkan ingin bertahan di Catalonia setelah menemukan ritme terbaiknya lagi. Klub pun dilaporkan “memantau dengan cermat” proses yang sedang berjalan mengenai masa depannya.

Jika kesepakatan tercapai, kebangkitan Rashford di Barcelona dapat menjadi titik balik yang menentukan dalam kariernya, setelah periode sulit di Manchester United.