MarkPlus Conference 2026: Hermawan Kartajaya Dapat Penghargaan Guinness World Records

Liputan6.com, Jakarta - Dunia pemasaran Indonesia kembali mencatatkan tonggak sejarah penting melalui pencapaian spektakuler Hermawan Kartajaya, Founder & Chair MCorp. Dalam perhelatan MarkPlus Conference 2026 yang dilaksanakan pada 11 Desember 2025, Hermawan secara resmi menerima pengakuan dari Guinness World Records untuk kategori Most Users in a Branding Video Lesson—menjadikannya rekor global pertama yang diraih Indonesia di bidang edukasi pemasaran digital.

Momentum besar ini diumumkan di hadapan ribuan pelaku industri, akademisi, hingga kreator merek pada konferensi yang digelar di Jakarta. Rekor ini berasal dari official attempt yang berlangsung 10 November 2025, ketika 2.069 peserta tercatat mengikuti sesi branding daring secara serempak.

Angka tersebut diakui oleh Guinness World Records sebagai jumlah peserta terbanyak yang pernah mengikuti pembelajaran video branding daring  dan menempatkan Philip Kotler Museum of Marketing with Hermawan Kartajaya sebagai motor edukasi pemasaran berstandar global.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Sonia Ushirogochi, Official Adjudicator Guinness World Records Japan K.K., yang menilai keberhasilan ini bukan hanya soal angka, melainkan hasil dari kolaborasi lintas generasi dan profesi. Rekor ini sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat inovasi pemasaran di Asia.

Di momen yang sama, pemerintah melalui Kemenko Perekonomian menyampaikan optimisme kuat terhadap prospek ekonomi nasional. Sementara sektor BUMN juga memperlihatkan transformasi signifikan, khususnya dalam pemanfaatan teknologi dan AI untuk menghadirkan layanan publik berkelas dunia.

Dalam sambutannya di MarkPlus Conference 2026, Sonia Ushirogochi menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja kolektif ekosistem pemasaran Indonesia.

“Guinness World Records selalu merayakan pencapaian luar biasa yang kekuatannya datang melalui kolaborasi. Dan kini, GUINNESS WORLD RECORDS® – Most Users in a Branding Video Lesson diberikan kepada Hermawan Kartajaya,” ujarnya.

Rekor ini menunjukkan semakin kokohnya posisi Philip Kotler Museum of Marketing asuhan Hermawan sebagai jembatan edukasi antara teori pemasaran klasik dan perkembangan teknologi modern.

Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital, Ali Murtopo Simbolon, mewakili Menko Perekonomian, menyampaikan perkembangan ekonomi Indonesia sepanjang 2025. Ia memastikan pemerintah optimis mencapai pertumbuhan 5,2 persen pada akhir 2025 memperkuat fondasi menuju proyeksi pertumbuhan 5,4 persen pada 2026.

"Kita optimistis yang di akhir tahun nanti pertumbuhan ekonomi 5,2 persen sudah tercapai," tutur Ali.

"Program 8+4+5 sudah berjalan dengan lancar dan tentunya kita juga melihat kita bisa melihat indikator lain inflasi terkendali diangka 2,72 persen dari pendahulunya kemudian nilai tukar 53,3 persen naik dari 21,2 persen, melesat dari tahun kemarin,"tambahnya.

Ali menjelaskan,  pendapatan Indonesia yang surplus selama 66 bulan berturut-turut dapat memperkuat fondasi menuju proyeksi pertumbuhan 5,4 persen pada 2026.

"Neraca pendapatan kita juga surplus 66 bulan berturut-turut dengan demikian kita juga semakin yakin akan investasi ekonomi tersebut untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di 5,4 persen di tahun 2026," jelas Ali.

 Ali menegaskan adanya “tiga mesin baru pertumbuhan” yang tengah digenjot pemerintah: semikonduktor, teknologi digital termasuk AI, dan pengembangan AI yang berdaulat digital.

"Saya bersama bapak Menko menyampaikan tiga mesin baru kita untuk pertumbuhan dan untuk Indonesia maju yang pertama adalah semi konduktor dan kita sudah memulai potensi khususnya untuk potensi 3 tahun terakhir kita sudah bersama dengan industri-industri semi konduktor yang ada di dunia saat ini," tegas Ali.

"yang kedua adalah tentang teknologi digital khususnya di AI ini dalam 2 tahun, terakhir kita juga secara masif dan konsentrasi agar AI bisa kita optimalkan, kalau kita di bidang ekonomian ingin AI kita berdaulat digital jadi kalau memang di Cina sudah berkembang dan memang diakui itu sudah mulai dari 20 tahun lalu," tambahnya.

Ali juga menyebut target besar pemerintah ialah menaikkan pertumbuhan ekspor sebesar 8 persen per tahun demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional menuju 8 persen pada 2029.

 "kalau penumbuhan ekonomi kita target 8 persen kalau kita rata-ratakan nanti ekspor kita juga bisa kita tambah 8 persen," sebut Ali.