Liverpool Jeblok, Arne Slot Dikritik karena Rotasi Pemain, Disarankan Tiru Strategi Mikel Arteta

Liputan6.com, Jakarta Keputusan Arne Slot menurunkan tim lemah saat Liverpool tersingkir dari Carabao Cup menuai kritik tajam. Pelatih asal Belanda itu dinilai “mencari masalah sendiri” setelah memilih banyak pemain muda dalam laga melawan Crystal Palace di Anfield, Kamis (30/10/2025) dini hari WIB.

Liverpool tersingkir dari ajang tersebut setelah kalah 0-3 dari Palace, hasil yang semakin memperpanjang tren buruk mereka dengan lima kekalahan beruntun di kompetisi domestik.

Dalam laga tersebut, hanya Milos Kerkez yang mempertahankan tempatnya dari pertandingan sebelumnya kontra Brentford. Sisanya, Slot menurunkan sejumlah pemain muda, termasuk tiga remaja di skuad utama.

Hasilnya, Palace tampil superior lewat dua gol Ismaila Sarr dan satu dari Yeremy Pino yang memastikan langkah Liverpool terhenti di babak keempat.

Keputusan itu membuat mantan striker Liverpool, Dean Saunders, geram. Menurutnya, Slot belum menemukan formula terbaik karena terlalu banyak pemain baru setelah klub menggelontorkan sekitar £449 juta untuk 10 rekrutan di bursa transfer musim panas lalu.

“Dia seperti sengaja mencari masalah dengan memilih tim seperti itu,” ujar Saunders kepada talkSPORT.

“Begitu saya melihat susunan pemainnya, dua hal langsung muncul di kepala saya: apakah dia sengaja ingin tersingkir dari piala, atau sedang menatap lima laga berikutnya.”

Saunders menilai masalah utama Slot adalah kebingungan dalam menentukan sebelas pemain terbaik. “Dia punya terlalu banyak bahan dan belum tahu resep yang tepat,” katanya. “Kadang manajer menemukan formula dengan keberuntungan, kadang dengan perhitungan matang. Saat ini, Slot sedang kehilangan arah karena memiliki terlalu banyak pemain.”

Ia juga menilai Slot seharusnya meniru pendekatan Mikel Arteta di Arsenal. Saat Arsenal menang 2-0 atas Brighton di ajang yang sama, Arteta tetap menempatkan pemain senior seperti Bukayo Saka di bangku cadangan. Keputusan itu terbukti jitu karena Saka masuk di babak kedua dan mencetak gol.

“Lihat Arteta. Ia punya pemain berpengalaman di bangku cadangan, siap turun jika situasi tidak berjalan sesuai rencana. Itu cara yang cerdas. Tapi Slot sepertinya tak punya ‘amunisi’ cadangan. Melawan tim sekuat Palace, ia malah menurunkan skuad U-23,” ujar Saunders.

Kekalahan dari Palace menandai lima kekalahan beruntun Liverpool di kompetisi domestik, catatan terburuk klub sejak 1953. Padahal, Slot sempat membawa The Reds meraih gelar Premier League di musim debutnya.

Kini, performa Liverpool anjlok hingga posisi tujuh klasemen sementara, dan mereka sudah tersingkir dari satu kompetisi. Dalam beberapa pekan ke depan, tekanan pada Slot diprediksi akan semakin besar, terutama dengan jadwal berat yang menanti: menghadapi Aston Villa akhir pekan ini, Real Madrid di Liga Champions (4 November), dan tandang ke markas Manchester City (9 November).

Slot tentu berharap rotasi ekstremnya kali ini bisa memberi efek jangka panjang. Namun jika hasil buruk terus berlanjut, keputusan berani tersebut bisa menjadi bumerang yang mengguncang posisinya di kursi pelatih Liverpool.

Sumber: talkSPORT