Liverpool 0-3 Crystal Palace: Pukulan Telak di Anfield, tapi Mungkin Ada Hikmahnya

1 month ago 16

Liputan6.com, Jakarta Liverpool harus angkat koper lebih cepat dari ajang Carabao Cup setelah takluk 0-3 dari Crystal Palace di Anfield. Hasil ini menjadi tamparan keras bagi Arne Slot, yang memutuskan melakukan rotasi besar-besaran pada skuadnya.

Gol-gol dari Ismaila Sarr dan Yeremy Pino membuat tuan rumah tidak berkutik, sementara kartu merah yang diterima Amara Nallo menambah suram malam Liverpool. Dalam pertandingan yang disebut-sebut sebagai “uji coba untuk pemain muda”, Slot justru menghadapi konsekuensi pahit.

Kekalahan ini memperpanjang catatan buruk Liverpool di kompetisi domestik, sekaligus memunculkan pertanyaan soal arah dan prioritas tim di bawah pelatih asal Belanda tersebut. Namun, di balik hasil mengecewakan ini, ada kemungkinan bahwa kekalahan ini bisa menjadi berkah terselubung bagi The Reds.

Berikut pembahasan lebih mendalam tentang tiga hal penting yang muncul dari laga Liverpool vs Crystal Palace.

Promosi 1

Pertaruhan Slot yang Berujung Petaka

Arne Slot mengambil risiko besar dengan menurunkan kombinasi pemain utama dan pemain muda di laga ini. Enam pemain senior memang tampil sejak awal, tetapi bangku cadangan Liverpool didominasi pemain yang minim pengalaman—hanya sembilan penampilan senior dikumpulkan oleh seluruh pemain pengganti, dengan sebagian besar milik Kaide Gordon.

Keputusan itu membuat banyak suporter merasa kecewa. Di tengah periode “boom or bust” seperti sekarang, ekspektasi terhadap tim sekelas Liverpool tentu jauh lebih tinggi. Kekalahan ini pun menjadi yang kelima secara beruntun di level domestik, menyamai catatan buruk pasca-perang terakhir pada September 1953—musim ketika Anfield sempat terlempar ke divisi dua.

Memang kecil kemungkinan Liverpool terdegradasi seperti dulu, tetapi posisi Slot kini mulai tertekan. Lawatan Aston Villa di akhir pekan mendatang kini menjadi laga wajib menang bagi The Reds jika tak ingin tekanan semakin memuncak.

Nallo dan Nasib Sial yang Belum Usai

Bagi Amara Nallo, laga ini menjadi mimpi buruk lanjutan. Bek muda itu kembali diusir keluar lapangan—kali ini karena menjatuhkan Justin Devenny dalam situasi “last man”—hanya 12 menit setelah masuk.

Ini adalah kartu merah kedua Nallo dalam dua pertandingan seniornya. Sebelumnya, ia sudah diusir saat debut di Liga Champions melawan PSV Eindhoven pada Januari lalu, bahkan hanya butuh empat menit untuk melakukannya. Seolah-olah keberuntungan enggan berpihak padanya.

Meski begitu, dukungan datang dari rekan-rekannya di ruang ganti. Baik Virgil van Dijk maupun Ibrahima Konate langsung memberikan semangat kepada sang bek muda setelah pertandingan berakhir. Mungkin pengalaman pahit ini akan menjadi pelajaran berharga untuk kariernya ke depan.

Kekalahan yang Bisa Jadi Hikmah bagi Liverpool

Tersingkir di babak keempat Carabao Cup memang mengecewakan, terlebih bagi tim sebesar Liverpool. Namun, di sisi lain, ini bisa menjadi momen refleksi yang justru menguntungkan. Slot sendiri sempat mengeluhkan padatnya jadwal yang membuat timnya sulit berlatih dengan fokus penuh.

Dengan tersingkirnya Liverpool dari kompetisi ini, mereka memiliki sedikit ruang bernapas di tengah jadwal padat. Setelah menghadapi Aston Villa, The Reds akan menjamu Real Madrid di Liga Champions, sebelum bertandang ke markas Manchester City—rangkaian laga berat yang butuh kondisi fisik dan mental prima.

Cedera yang menimpa enam pemain utama juga menjadi alasan mengapa Slot perlu mengatur ulang rotasi dan beban kerja skuadnya. Dengan satu pertandingan tengah pekan yang hilang, pelatih asal Belanda itu kini memiliki waktu lebih untuk mengevaluasi dan membangun kembali ritme permainan tim.

Mungkin malam di Anfield ini berakhir dengan kekecewaan, tetapi jika dikelola dengan tepat, kekalahan dari Crystal Palace bisa menjadi titik balik bagi perjalanan Liverpool musim ini.

Sumber: Click Liverpool

Read Entire Article
Bisnis | Football |