Ketika Chelsea 'Bersahabat' dengan Kartu Merah

Liputan6.com, Jakarta Chelsea memang menang atas Wolverhampton pada laga Carabao Cup, Kamis (30/10) dini hari WIB. Namun, ada catatan penting dari kemenangan tersebut yakni lagi-lagi ada pemain yang menerika kartu merah pada laga tersebut.

Chelsea menang dengan skor 4-3 pada duel lawan Wolves. Sejatinya, The Blues bisa menang mudah. Mereka unggul tiga gol lebih dulu. Namun, mereka mempersulit diri dengan memberikan tiga gol pada lawan walau akhirnya tetap menang.

Selain pada aspek kebobolan tiga kali, ada satu kecerobohan lain yang dilakukan oleh Chelsea. Pasukan Enzo Maresca lagi-lagi harus mengakhiri laga dengan 10 orang, setelah Liam Delap menerima kartu merah pada menit ke-86.

Laga tersebut merupakan momen comeback bagi Delap usai cedera. Dia dimainkan pada menit ke-61, menggantikan Estevao. Setelah itu, eks pemain Ipswich Town itu menerima dua kartu kuning yakni pada menit ke-79 dan 86.

Kartu merah yang didapatkan Liam Delap harus jadi bahan evaluasi bagi Chelsea. Sebab, itu adalah satu dari enam kartu merah yang diterima pemain Chelsea pada enam laga terakhir di semua ajang.

Sebelum Liam Delap, ada Malo Gusto yang menerima kartu merah pada laga pekan ke-8 Premier League lawan Nottingham. Pengusiaran juga diterima Joao Pedro saat Chelsea berjumpa Benfica di Liga Champions.

Enam kartu merah dari sembilan laga, jelas sesuatu yang sulit diterima. Sebab, dalam situasi tertentu, kartu merah itu mungkin membuat Chelsea sulit mendapatkan poin. Kalah jumlah pemain bisa membuat Chelsea mempersulit diri sendiri.

Enzo Maresca sebagai pelatih sadar betul bahwa catatan kartu merah anak asuhnya sangat mengkhawatirkan. Bahkan, pada kasus Liam Delap, pelatih asal Italia itu sangat merah dan mengeluarkan kata-kata yang keras pada sang bomber.

"Memalukan sekali kalau sudah dapat kartu merah seperti hari ini. Dua kartu kuning dalam tujuh menit itu memalukan. Saya rasa keduanya bisa dihindari," kata Maresca.

"Setelah kartu kuning pertama, saya sudah empat atau lima kali bilang ke dia untuk 'tetap tenang', tapi dia tetaplah pemain ketika berada di dalam lapangan, mungkin dia bermain untuk dirinya sendiri," tegas Maresca.

Sumber: talkSPORT