Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan secara resmi meluncurkan Buku Pedoman Sistem Produksi Ayam Petelur Bebas Sangkar (Cage-Free) dalam kegiatan Seminar dan Sosialisasi yang diselenggarakan.
Kegiatan ini diikuti sekitar 40 peserta yang terdiri atas perwakilan pemerintah daerah, perguruan tinggi, pelaku usaha perunggasan, serta perwakilan Peternak ayam petelur dari wilayah Bandung dan Bandung Barat.
Peluncuran buku pedoman ini merupakan bagian dari rangkaian program kegiatan bertahap antara Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian dengan Catalyst Co. Ltd. dalam mendorong penguatan kesejahteraan hewan dan pengembangan sistem produksi ayam petelur bebas sangkar di Indonesia.
Rangkaian kegiatan tersebut meliputi pelaksanaan e-learning General Animal Welfare pada Juli 2024, Training of the Trainer (ToT) Kesejahteraan Ayam Petelur dan Sistem Produksi Bebas Sangkar pada Desember 2024 di Jakarta dan Sukabumi, ToT lanjutan pada September 2025 di Banten, penyusunan buku pedoman pada Oktober 2025 di Depok, hingga puncaknya Seminar, Sosialisasi, dan Launching Buku Pedoman di Bandung.
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Hary Suhada, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada President of Catalyst Co. Ltd., Dr. Wachara atas dukungan, komitmen, dan kolaborasi yang telah terjalin selama ini.
Menurutnya, kehadiran buku pedoman ini merupakan respon strategis terhadap dinamika industri perunggasan global yang semakin menekankan aspek keamanan pangan, keberlanjutan, dan kesejahteraan hewan.
“Industri perunggasan Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Namun, seiring meningkatnya kesadaran konsumen dan tuntutan pasar internasional, diperlukan rujukan teknis dan standar operasional yang jelas. Pedoman ini diharapkan menjadi acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam menerapkan sistem produksi ayam petelur bebas sangkar secara tepat dan berkelanjutan,” ujar Hary, Selasa (16/12/2025).
Tingkatkan Komitmen Global
Ia menambahkan bahwa meningkatnya komitmen global terhadap penggunaan telur cage-free memberikan implikasi langsung bagi pasar domestik sekaligus membuka peluang peningkatan daya saing bagi pelaku usaha nasional.
Oleh karena itu, pedoman ini diharapkan mampu memberikan kepastian standar, tata kelola produksi, serta praktik terbaik yang dapat diadaptasi secara bertahap sesuai kondisi teknis dan sosial-ekonomi di lapangan.
Sementara itu, Wachara menyampaikan ucapan selamat kepada Pemerintah Indonesia atas peluncuran pedoman nasional pertama untuk sistem produksi ayam petelur bebas sangkar. Ia menilai langkah ini sebagai pencapaian yang inspiratif dan menjadi fondasi penting bagi pengembangan standar serta sertifikasi cage-free di masa depan.
“Dengan meluncurkan pedoman ini, Indonesia menunjukkan kepemimpinan nyata dalam kesejahteraan hewan dan pertanian berkelanjutan, sekaligus memperkuat daya saing dan menetapkan tolok ukur bagi kawasan. Ini adalah momen yang membanggakan, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga bagi kita semua di ASEAN,” ujar Wachara.
Ia juga menegaskan komitmen Catalyst untuk terus mendukung Indonesia dalam perjalanan transformasi industri perunggasan menuju sistem yang lebih berkelanjutan.
BUMN Bisa Kendalikan Harga Ayam dan Telur, Caranya?
Sebelumnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan bisa mengendalikan harga ayam dan telur di tingkat peternak maupun konsumen. Konsep ini yang akan diterapkan setelah dibangun peternakan terintegrasi.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, BUMN akan bergerak di sektor hulu peternakan terintegrasi tadi. Diketahui, peternakan ini akan memakan dana sekitar Rp 20 triliun yang ditanggung Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
"Ini ekosistem ini nanti BUMN bergerak di hulu. Jadi mulai grandparent stock, parent stock, final stock. Kemudian semua yang dipilih itu adalah peternakan kecil. Ini menjamin pakan untuk peternakan kecil stabil, menjamin juga DOC (day old chick) stabil," ungkap Amran, ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, dikutip Rabu (12/11/2025).
Melalui skema ini, peternak kecil bisa membeli pakan hingga bibit ayam ke BUMN dengan harga yang wajar. "Jadi InsyaAllah ke depan harga stabil, peternak enggak pernah rugi. Itu yang kita jaga," katanya.
Amran bilang, masalah saat ini karena fluktuasi harga di komoditas ayam dan telur. Maka diperlukan BUMN yang berfungsi semacam Bulog, tapi di sektor peternakan.
"Jadi ini adalah karena selama ini naik turun naik turun, kasihan peternakan kecil, kadang harga jatuh Rp 18 ribu, kan kasian peternak kecil. Jadi ini nanti yang mengontrol harga, menguntungkan peternakan kecil, kemudian juga tidak membebani konsumen," tuturnya.
Harga Telur Naik, Mentan Panggil Pengusaha
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berencana memanggil pengusaha ternak telur ayam. Hal ini menyikapi tren kenaikan harga telur ayam di tingkat konsumen.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) harga telur ayam memang berada di atas harga acuan penjualan (HAP). Pemanggilan pengusaha telur dan ayam merespons upaya intervensi harga di pasaran.
"Nanti kami panggil, kami panggil perusahaan-perusahaan besarnya," ucap Amran, ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Selasa, 11 November 2025.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450739/original/040415500_1766158015-WhatsApp_Image_2025-12-19_at_14.59.10.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2077692/original/076730400_1523509493-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5105487/original/077300900_1737539411-IMG-20250122-WA0006.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450605/original/010089600_1766149820-cc4020b5-8dc7-43ed-8019-6850e5d90c7e.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450594/original/030740700_1766149045-WhatsApp_Image_2025-12-19_at_19.32.42.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450574/original/027965600_1766147761-Kepala_Eksekutif_Pengawas_Perbankan_OJK__Dian_Ediana_Rae.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5400959/original/002095300_1762153306-kaydn-ito-ev0lnT_qseg-unsplash.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5447962/original/065700700_1765971511-WhatsApp_Image_2025-12-17_at_4.15.28_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4976562/original/040300200_1729596669-20241022_122054.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5266269/original/083270100_1750994325-1000061279__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4080217/original/056371700_1657081636-IMG_20220706_101128.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450290/original/059652100_1766136045-IMG_20251219_115101.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450177/original/019892400_1766132888-General_Manager_Corporate_Secretary_KCIC_Eva_Chairunisa-1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450194/original/037717600_1766133282-WhatsApp_Image_2025-12-19_at_14.40.38__1_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4941771/original/082941300_1726029692-20240911-SPBE-HER_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379055/original/066877200_1760334012-1000124687.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1369941/original/055657900_1476098427-20161010-Harga-emas-stagnan-di-posisi-Rp-599-Jakarta-AY4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5450078/original/028351800_1766127740-WhatsApp_Image_2025-12-19_at_12.58.25.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5139252/original/087217400_1740073376-WhatsApp_Image_2025-02-20_at_20.25.07_948b06da.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4271060/original/025730900_1671803651-FOTO.jpg)











:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5348714/original/082796600_1757861526-alexis_mac_allister_tekel_burnley_liverpool_ap_jon_super.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5055639/original/087067700_1734489642-AP24352772510200.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5318315/original/024874100_1755472074-AP25229710562393.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3909609/original/053420000_1642668386-WhatsApp_Image_2022-01-06_at_7.01.59_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5140124/original/089237000_1740145452-Matthijs_de_Ligt.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4387954/original/096726800_1681010960-2_AP23098555784404.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2263780/original/020625500_1530268577-Bank-Indonesia9.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355223/original/044899700_1758279020-WhatsApp_Image_2025-09-19_at_17.15.56.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5353014/original/059305500_1758164868-1000076312.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355984/original/085333600_1758401391-christian_pulisic_selebrasi_udinese_ac_milan_andrea_bressanutti_lapresse_ap.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5045495/original/004340000_1733898938-1733894017386_tujuan-dana-pensiun.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3149803/original/032801800_1591853666-20200611-Harga-Emas-Antam-Naik-ANGGA-5.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4216913/original/034690500_1667792516-Wall-Street-2.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5342889/original/075179100_1757402957-20250908-Pelantikan-Istana_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4513879/original/022701400_1690279822-PGE_-_Foto_PLTP_Area_Kamojang.jpeg)
