Kebangkitan Manchester United Diuji di Kandang Nottingham Forest

1 month ago 20

Liputan6.com, Jakarta Manchester United tengah berada dalam fase kebangkitan yang memberi harapan baru bagi para pendukungnya. Usai periode naik turun di awal musim, tim asuhan Ruben Amorim kini perlahan kembali menemukan ritme permainan dan semangat kompetitif di Premier League. Akhir pekan ini, mereka akan melawat ke City Ground untuk menghadapi Nottingham Forest, dalam laga yang bisa membawa mereka merangsek ke empat besar.

Pertandingan ini juga menjadi ajang pembalasan bagi The Red Devils. Musim lalu, mereka menelan kekalahan, baik di Old Trafford maupun di markas Forest, terakhir kali dengan skor 0-1 pada April. Dengan momentum positif yang sedang dibangun, MU tentu tak ingin sejarah itu terulang.

Sementara itu, Nottingham Forest berada dalam situasi yang berbanding terbalik. Klub yang baru saja mempekerjakan Sean Dyche sebagai pelatih masih berjuang keluar dari zona merah. Meski sempat menang 2-0 atas Porto di Liga Europa, Forest belum mampu membawa hasil serupa di Premier League.

Promosi 1

Forest di Bawah Tekanan

Sean Dyche memulai tugasnya dengan catatan yang cukup berat. Setelah kemenangan di kompetisi Eropa, Forest kembali ke realita keras Premier League dengan kekalahan 0-2 dari Bournemouth. Hasil itu membuat mereka terpuruk di zona degradasi, tertinggal tiga poin dari Fulham di peringkat ke-17.

Statistik pun tidak berpihak kepada Forest. Mereka telah menelan enam kekalahan dalam tujuh laga terakhir di liga, termasuk empat kali berturut-turut tanpa mencetak gol. Jika kalah lagi akhir pekan ini, Forest akan mencatat lima kekalahan beruntun untuk pertama kalinya sejak Oktober 2022. Terakhir kali mereka gagal mencetak gol dalam lima laga beruntun di liga terjadi pada Januari 2004, ketika masih berlaga di divisi dua.

Dyche juga masih bergelut dengan masalah klasik dalam kariernya: produktivitas gol. Dalam 14 pertandingan terakhirnya di Premier League, tim-tim asuhannya gagal mencetak gol di sepuluh laga. Dari total 334 pertandingan yang ia jalani di Premier League, tim-tim Dyche baru mencetak 323 gol—rata-rata 0,97 per pertandingan, terendah di antara manajer dengan lebih dari 150 laga di liga tersebut.

Meski begitu, Forest punya sedikit alasan untuk optimistis. Mereka mengalahkan Manchester United dalam tiga pertemuan terakhir di Premier League dengan total enam gol. Terakhir kali Forest mencatat empat kemenangan beruntun atas MU terjadi lebih dari seabad lalu, antara Februari 1909 dan September 1910.

MU di Jalur yang Tepat

Sejak kekalahan 1-3 dari Brentford di akhir September, posisi Ruben Amorim sempat goyah. Akan tetapi, sang pelatih membalas keraguan dengan deretan hasil positif. MU mencatat tiga kemenangan beruntun untuk pertama kalinya sejak Februari 2024, termasuk kemenangan impresif 4-2 atas Brighton pekan lalu.

Dalam laga tersebut, Matheus Cunha mencetak gol pertamanya untuk MU, sementara Bryan Mbeumo—rekrutan anyar lainnya—menyumbang dua gol yang membuat suasana di Old Trafford kembali bergairah. Sebelumnya, MU juga sukses menaklukkan Sunderland dan sang juara bertahan Liverpool.

Kini, mereka duduk di peringkat keenam klasemen sementara, menjadi salah satu dari tiga tim Premier League yang mencatat 100% kemenangan selama Oktober, bersama Arsenal dan Aston Villa. Jika kembali menang di City Ground, mereka berpeluang naik ke posisi kedua, tergantung hasil pertandingan lain.

Meski demikian, performa tandang masih menjadi pekerjaan rumah. MU baru mengumpulkan empat poin dari 12 yang tersedia di laga tandang musim ini. Tiga di antaranya diraih di Anfield, tapi mereka menelan dua kekalahan beruntun di markas Nottingham Forest. Terakhir kali MU kalah tiga kali berturut-turut di City Ground terjadi pada periode 1965 hingga 1967—sejarah yang jelas ingin mereka hindari kali ini.

Klasemen Premier League/Liga Inggris

Read Entire Article
Bisnis | Football |