Juara Liga Europa, Manchester United Tetap Gagal Besar Musim Ini

3 days ago 11

Liputan6.com, Jakarta - Permata muda Manchester United, Kobbie Mainoo dan Alejandro Garnacho, menunjukkan mentalitas juara dengan sikap tegas mengenai standar kesuksesan. Kedua pemain berbakat ini sepakat dengan pandangan pelatih Ruben Amorim bahwa memenangkan Liga Europa saja tidak cukup untuk menyebut musim ini sebagai kampanye yang sukses.

Saat Setan Merah bersiap menghadapi tantangan semifinal melawan Athletic Bilbao, beban berat menghantui klub. Kompetisi ini bukan sekadar perebutan trofi, melainkan jalur terakhir untuk mengamankan tiket berharga ke Liga Champions musim depan.

Situasi United di kancah domestik sungguh memprihatinkan. Mereka terpuruk di posisi ke-14 Premier League dengan catatan mengecewakan yaitu hanya meraih sepuluh kemenangan dari 34 pertandingan. Penderitaan bertambah dengan tersingkirnya mereka dari Piala FA oleh Fulham di babak kelima.

Meski trofi Liga Europa menawarkan bonus kualifikasi otomatis ke Liga Champions, duo berbakat United menolak berpuas. Mereka menaruh standar tinggi, menunjukkan daya juang dan ambisi luar biasa. Bagi mereka, trofi Eropa pertama sejak 2017 tidak cukup untuk menghapus kenangan buruk kampanye yang penuh kekecewaan.

Duo Bintang Man United Hadirkan Perspektif Kritis di Tengah Krisis

Jauh dari narasi penyelamatan musim, duo talenta muda Manchester United, Kobbie Mainoo dan Alejandro Garnacho, membuka suara dengan kejujuran yang menusuk. Mereka dengan berani menolak anggapan bahwa trofi Liga Europa bisa menutupi kegagalan musim yang menyakitkan.

"Ini adalah kesempatan besar," ungkap Mainoo kepada Sky Sports dengan nada penuh pertimbangan. "Saya tak akan mengatakan bahwa ini akan membuat musim ini sukses, namun jelas ini memberi harapan untuk melangkah positif di musim mendatang," tambahnya, merefleksikan kedewasaan pemikiran yang jarang terlihat di usia mudanya.

Semangat mereka tetap membara untuk pertandingan Kamis. "Kami harus siap menghadapi ujian besar," tegas Mainoo.

Kualifikasi Liga Champions memang merupakan harta karun berharga, bukan hanya prestise tapi juga panduan finansial yang krusial untuk strategi transfer musim panas United. Partisipasi dalam kompetisi elit membawa dampak signifikan pada daya tarik klub bagi bintang-bintang potensial.

Garnacho mempertegas pentingnya panggung Eropa dengan kata-kata tajam: "Bagi klub, sangat vital berada di Liga Champions. Ini adalah panggung bergengsi bagi setiap tim dan pemain."

Dengan kejujuran yang mengagumkan, pemain muda Argentina itu menambahkan, "Seperti kata Kobbie, ini tak akan menjadi musim yang hebat meski kami memenangkan Liga Europa, karena performa kami di Premier League sangat mengecewakan."

Namun di balik kritik pedas, harapan tetap bersemi. "Tentu, ini akan membantu klub dan kami semua untuk mengangkat trofi dan kembali ke Liga Champions. Ini sangat penting, dan kami akan berjuang mewujudkannya," pungkasnya.

Liga Europa Bukan Penghiburan

Harmoni pemikiran antara pelatih dan pemain muda Manchester United menunjukkan fondasi kuat untuk masa depan klub. Kobbie Mainoo dan Alejandro Garnacho ternyata sejalan dengan filosofi kritis yang sebelumnya diungkapkan pelatih kepala Ruben Amorim.

Jauh sebelum dua permata muda itu menyuarakan kejujuran mereka, Amorim telah meletakkan standar tinggi dengan menolak tegas narasi bahwa Liga Europa dapat menjadi juru selamat musim kelam United. Dalam wawancara mendalam dengan TNT Sports bulan lalu, pelatih asal Portugal itu mengungkapkan pandangan yang tajam dan tegas.

"Orang-orang memandang kompetisi ini sebagai satu-satunya jalan untuk menyelamatkan musim kami," ujar Amorim dengan nada yang penuh keyakinan. "Tapi saya memiliki perspektif berbeda. Tidak ada yang bisa menyelamatkan musim kami."

Read Entire Article
Bisnis | Football |