India-Pakistan Memanas, Batik Air Batalkan Penerbangan ke Lahore dan Amritsar

19 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Penerbangan internasional Batik Air menuju dan dari Lahore, Pakistan (LHE) serta Amritsar, India (ATQ) pada 7 dan 8 Mei 2025 dibatalkan sementara. 

Langkah ini dilakukan oleh maskapai yang masuk dalam Lion Group ini karena situasi terkini antara Pakistan dan India yang berdampak pada penutupan wilayah udara Pakistan serta bandar udara di wilayah tujuan, sehingga operasional penerbangan Batik Air tidak dapat dilakukan pada periode tersebut.

"Batik Air menyampaikan informasi resmi mengenai pembatalan sementara penerbangan internasional menuju dan dari Lahore, Pakistan (LHE) serta Amritsar, India (ATQ) pada 7 dan 8 Mei 2025," jelas Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis, Rabu (7/5/2025).

Danang menjelaskan, Batik Air mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan seluruh pelanggan dan awak pesawat. Sebagai bagian dari komitmen ini, Batik Air terus memantau secara cermat perkembangan situasi di kawasan terdampak dan berkoordinasi erat dengan otoritas penerbangan dan pihak terkait lainnya guna memastikan informasi dan keputusan yang tepat.

Batik Air akan menyampaikan informasi lanjutan secara berkala melalui kanal resmi seiring dengan perkembangan situasi. Pelanggan yang terdampak akan mendapatkan layanan pengaturan ulang perjalanan sesuai kebijakan yang berlaku.

Berikut ini jadwal penerbangan Kuala Lumpur (KUL) – Lahore (LHE) & Amritsar (ATQ):

  • Kuala Lumpur (KUL) – Lahore (LHE) 5.35 waktu setempat 7 dan 8 Mei 2025
  • Lahore (LHE) – Kuala Lumpur (KUL) 9.35 waktu setempat 7 dan 8 Mei 2025
  • Kuala Lumpur (KUL) – Amritsar (ATQ) 6.40 waktu setempat 7 Mei 2025
  • Kuala Lumpur (KUL) – Amritsar (ATQ) 6.40 waktu setempat 7 Mei 2025

India-Pakistan Memanas, KBRI New Delhi: 11 WNI di Kashmir Aman

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) New Delhi mengimbau seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) di India untuk meningkatkan kewaspadaan terkait eskalasi situasi keamanan, akibat meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan yang dipicu serangan orang-orang bersenjata di wilayah Himalaya yang disengketakan di Jammu dan Kashmir pada hari Selasa (22/4) -- 26 orang tewas dalam serangan tersebut.

Imbauan ini juga sudah disampaikan melalui media sosial dan grup komunikasi resmi WNI yang telah dibentuk oleh perwakilan diplomatik RI.

Hingga saat ini, KBRI Delhi dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Mumbai terus memantau situasi dan menjalin koordinasi erat dengan otoritas India guna memastikan keselamatan WNI, terutama yang berada di wilayah-wilayah berpotensi terdampak konflik.

Imbauan Lewat Whatsapp Group

Menurut informasi dari KBRI New Delhi, tercatat ada 11 WNI yang bermukim di wilayah Kashmir, termasuk dua anak.

"Seluruh WNI di wilayah tersebut dalam kondisi aman. Mereka umumnya adalah WNI yang menikah dengan warga lokal," tutur perwakilan KBRI New Delhi saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (7/5/2025).

Meski demikian, KBRI menekankan bahwa situasi masih bersifat dinamis dan berpotensi berubah sewaktu-waktu.

"Kami di KBRI sudah memberikan imbauan keselamatan kepada WNI di India baik melalui Whatsapp Group yang kami bentuk maupun melalui media sosial. KBRI juga sedang membahas strategi contingency plan untuk pelindungan WNI dan mengantisipasi eskalasi situasi," ungkap perwakilan KBRI New Delhi.

Imbauan bagi WNI di India

Dalam pernyataannya, KBRI New Delhi merinci beberapa langkah penting yang harus dilakukan oleh WNI di India untuk menjaga keselamatan diri. Berikut ini di antaranya:

  1. Meningkatkan kewaspadaan, tidak panik, menghindari kerumunan, dan selalu mengikuti prosedur keselamatan dari otoritas India
  2. Mengikuti perkembangan situasi dari media terpercaya, menjaga komunikasi dengan sesama WNI melalui WhatsApp Group dan PPI, serta memantau informasi dari media sosial KBRI New Delhi dan KJRI Mumbai
  3. Menghindari perjalanan ke wilayah-wilayah yang diketahui rawan secara keamanan
  4. Segera menghubungi Hotline KBRI New Delhi di +91 76696 00082 atau Hotline KJRI Mumbai di +91 81081 76781 jika menghadapi keadaan darurat
  5. WNI yang menetap di India diminta untuk melakukan lapor diri melalui situs Peduli WNI: peduliwni.kemlu.go.id.
Read Entire Article
Bisnis | Football |