Harga Perak Antam Hari Ini 8 Desember 2025 Naik Rp 150

Liputan6.com, Jakarta - Harga perak PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali melanjutkan kenaikan pada perdagangan Senin, (8/12/2025). Kenaikan harga perak Antam ini sejalan dengan harga emas Antam.

Mengutip laman logammulia.com, harga perak Antam lebih mahal Rp 150 menjadi Rp 36.445 pada akhir pekan ini. Sebelumnya, harga perak Antam sentuh Rp 36.295.

Spesifikasi Jenis Perak di Antam

Berikut spesifikasinya:

Perak Batangan 250 gram

Perak batangan (silver bar) 250 gram hadir dalam bentuk minting dengan finishing halus yang dapat digunakan sebagai alternatif instrumen investasi selain emas.

Berat 250 gram

Kemurnian 99.95%

Tebal 7.3 mm

Dimensi 38 x 86 mm

Harga Rp 9.636.250

Perak Batangan 500 gram

Perak batangan (silver bar) 500 gram hadir dalam bentuk klasik dengan finishing halus yang dapat digunakan sebagai alternatif instrumen investasi selain emas.

Berat 500 gram

Kemurnian 99.95%

Tebal 8.5 mm

Dimensi 38 x 86 mm

Harga: Rp 18.347.500

Perak Butiran Murni 99,95%

Perak butiran (silver granules) dihasilkan melalui proses pemurnian dan granulasi. Terdapat pilihan berat 1 Kilogram, 5 kilogram dan 10 Kilogram dengan kemurnian 99,95% dan ukuran 2 mm - 5 mm.

Harga Perak Dunia

Harga perak terus menjadi pusat perhatian menjelang akhir pekan lalu. Harga perak mencapai rekor tertinggi di atas USD 58 per ounce.

Mengutip Kitco, Senin, 8 Desember 2025, Perak tidak hanya mengalami aksi beli lanjutan yang kuat minggu lalu, tetapi pullback juga dangkal dengan support bertahan di dekat level tertinggi minggu lalu di sekitar USD 56. Menambah pencapaian bullish-nya, perak telah mengungguli emas secara signifikan, dengan rasio emas/perak diperkirakan akan mengakhiri minggu ini di dekat 72 poin—level terendah baru dalam empat tahun.

Mengingat momentum teknis perak, beberapa analis mengatakan rasio tersebut dapat menguji ulang support jangka panjang di 65 poin.

Dalam catatan minggu lalu Kitco, menyoroti bagaimana transisi energi hijau mendorong permintaan industri untuk perak dan telah menjadi faktor utama di balik defisit pasar selama lima tahun berturut-turut. Riset dari Forum Ekonomi Dunia menunjukkan nilai ekonomi energi hijau dapat mencapai USD 7 triliun pada 2030, naik dari output tahunannya saat ini sebesar USD 5 triliun.

Minggu lalu juga memberi pasar gambaran yang lebih jelas tentang permintaan investor ritel, yang tetap menjadi pendorong utama reli perak ke rekor tertinggi. Menurut data perdagangan bulanan CME, kontrak berjangka perak mencatat volume harian rata-rata 108.000 kontrak, naik 22% dari November 2024. Di saat yang sama, kontrak berjangka perak mikro — seperlima dari ukuran kontrak standar 5.000 ons — mencatat volume harian rata-rata 75.000 kontrak, naik 238% dari tahun lalu.

Selain itu, pasar juga mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang mendukung permintaan perak di India, negara konsumen perak terbesar kedua di dunia. Pembelian yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Oktober dan November memberikan tekanan berat pada pasar fisik OTC London, menciptakan masalah rantai pasokan dan likuiditas yang belum sepenuhnya terselesaikan.

Salah satu faktor di balik meningkatnya permintaan di India adalah peran baru perak sebagai logam moneter dalam perekonomian domestik, menurut laporan terbaru dari Metals Focus. Bulan lalu, RBI mengumumkan aturan baru yang akan memungkinkan warga negara, mulai 1 April 2026, untuk menjaminkan aset perak untuk kredit melalui bank, perusahaan keuangan non-bank, dan perusahaan pembiayaan perumahan di bawah kerangka kerja pinjaman yang seragam.

"Langkah ini dapat membantu memobilisasi kepemilikan perak rumah tangga India yang besar, memperluas akses ke kredit formal, dan secara resmi mengakui perak sebagai aset agunan utama,” kata Metals Focus.

"Meskipun pinjaman dengan jaminan perak telah ada secara informal selama beberapa dekade, kerangka kerja RBI menandai pengakuan formal pertama atas perak dalam ekosistem agunan yang diatur.”

Perusahaan riset Inggris tersebut menambahkan pinjaman yang dijamin perak diharapkan dapat melengkapi, bukan menggantikan, pinjaman yang dijamin emas atau saluran kredit tradisional.

Meskipun perak telah mencatat keuntungan yang signifikan tahun ini, tampaknya masih terdapat potensi substansial di pasar. Di saat yang sama, investor harus tetap berhati-hati. Perak adalah pasar yang lebih kecil dan lebih volatil daripada emas, sehingga fluktuasi harga lebih terasa.

Dalam catatan minggu ini, Analis Pasar Senior di Bloomberg Intelligence, Mike McGlone mengatakan harga perak dapat dengan mudah turun hingga USD 40 per ons atau naik hingga USD 75.