Dua Alasan di Balik Rotasi Gila Liverpool Saat Dihantam Palace 0-3

1 month ago 23

Liputan6.com, Jakarta Liverpool harus menelan kekalahan pahit di Anfield. Menjamu Crystal Palace pada ronde keempat EFL Cup 2025, Kamis (30/10/2025), The Reds justru dipermalukan dengan skor telak 0-3 di depan pendukungnya sendiri.

Hasil itu membuat langkah Liverpool terhenti lebih cepat dari yang diharapkan. Penampilan tim muda yang diturunkan Arne Slot terlihat kesulitan menandingi intensitas permainan Palace yang tampil percaya diri sepanjang laga.

Dua gol cepat dari Ismaila Sarr sebelum turun minum membuat situasi semakin berat bagi tuan rumah. Harapan untuk bangkit di babak kedua pun pupus ketika Yeremy Pino menambah penderitaan dengan gol ketiga Palace.

Yang menarik, Slot memilih melakukan rotasi besar-besaran di laga ini. Dari tim utama yang kalah di Brentford sebelumnya, hanya Milos Kerkez yang bertahan di starting XI, sementara para bintang seperti Mohamed Salah, Virgil van Dijk, dan Alexander Isak bahkan tidak masuk daftar pemain cadangan.

Promosi 1

Slot Ingin Beri Kesempatan Pemain Muda

Arne Slot menegaskan bahwa keputusannya menurunkan banyak pemain muda bukan tanpa alasan. Pelatih asal Belanda itu ingin menjadikan ajang EFL Cup sebagai wadah pembelajaran bagi talenta muda Liverpool untuk merasakan atmosfer besar di Anfield.

"Orang-orang yang mengikuti klub ini tahu bahwa kami menggunakan kompetisi ini untuk pemain muda," ujar Slot kepada Sky Sports sebelum pertandingan dimulai. "Kami ingin menciptakan jalur bagi mereka, untuk bermain di depan 60.000 orang, di depan penggemar kami sendiri, itulah salah satu alasannya."

Slot menurunkan nama-nama muda seperti Kieran Morrison, Rio Ngumoha, dan Trey Nyoni untuk mengisi lini tengah bersama Alexis Mac Allister. Federico Chiesa menjadi andalan di lini depan, didukung bek-bek muda seperti Calvin Ramsay dan Milos Kerkez di sayap pertahanan.

Meski hasil akhirnya jauh dari harapan, keputusan itu menunjukkan komitmen Slot untuk membangun kedalaman skuad jangka panjang. Ia menilai pengalaman di laga besar seperti ini sangat berharga bagi perkembangan para pemain muda Liverpool.

Jadwal Padat dan Risiko Cedera Jadi Pertimbangan

Selain faktor pengembangan pemain muda, Slot juga menyebut padatnya jadwal dan risiko cedera sebagai alasan utama di balik rotasi ekstrem yang ia lakukan. Liverpool baru saja melakoni laga Premier League melawan Brentford pada akhir pekan, dan jadwal ketat membuatnya harus berhitung soal kebugaran skuad.

"Alasan lainnya adalah kami hanya memiliki empat atau lima pemain cedera, tetapi jika saya harus memainkan lagi pemain yang sama, risikonya besar," jelas Slot. "Tidak ada alasan untuk kalah sebesar itu, tapi sangat disayangkan bahwa hampir setiap pertandingan kami hanya punya waktu dua hari di antara laga."

Ia juga menyoroti situasi Alexander Isak, yang baru pulih dari cedera dan belum tampil maksimal di pramusim. Slot enggan memaksakan pemain-pemain kunci bermain terlalu sering di periode yang padat ini.

"Seperti misalnya yang saya coba dengan Alexander Isak, pemain yang absen di pramusim, risiko cederanya tinggi, dan saat ini kami hanya punya 15-16 pemain senior yang tersedia," kata Slot menegaskan.

Dengan jadwal kompetisi domestik dan Eropa yang terus bergulir, keputusan Slot memang terbilang realistis, meski berujung pada hasil mengecewakan di EFL Cup. Liverpool kini harus segera bangkit dan fokus menatap laga-laga berikutnya di Premier League dan kompetisi Eropa.

(Sky Sports)

Read Entire Article
Bisnis | Football |