Bea Cukai Bongkar 4 Mesin Pembuat Rokok Ilegal, Segini Harga Satuannya

18 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan membongkar adanya 4 unit mesin pembuat rokok ilegal. Temuan Bea Cukai itu didapat dari penindakan terhadap KM Indah Costa di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, yang mengangkut 44 kontainer dari Pelabuhan Kijang, Kepulauan Riau. 

Dari hasil pemeriksaan terhadap 44 kontainer, sebanyak 13 di antaranya bermuatan barang. Adapun 3 kontainer di antaranya terindikasi berisi barang ilegal, yakni 2 kontainer bermuatan garmen atau pakaian ilegal, dan 1 lainnya berisi mesin pembuat rokok ilegal. 

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama, belum menghitung secara detail berapa kerugian negara yang disebabkan oleh temuan tersebut. Namun, ia menyebut kerugian akibatnya tidak sedikit lantaran satu mesin tersebut punya kemampuan produksi batang rokok berskala besar. 

“Ini juga merupakan hasil yang signifikan, karena dengan satu mesin ataupun satu set mesin ini saja kita sudah bisa kehilangan penerimaan negara. Dengan produksi rokok tanpa cukai yang kemampuan per menitnya bisa hampir 2.000-3.000 batang per menit," bebernya di Kantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai, Jakarta, Kamis (11/12/2025).

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai Nirwala Dwi Heryanto menambahkan, mesin pembuat rokok ilegal itu berjenis MK8. "Dengan kapasitas produksi seperti dikatakan Pak Dirjen tadi, antara 2.500 sampai 3.000 batang per menit," imbuhnya pada kesempatan sama. 

Kendati begitu, Nirwala belum bisa memastikan mesin eks impor tersebut berasal dari negara mana. Adapun berdasarkan hasil pencarian, mesin rokok tipe MK8 sebagian besar diproduksi di China.

Harga Mesin Rokok MK8

Mesin rokok MK8 sendiri turut diperjualbelikan di platform milik Alibaba. Harganya bervariasi, mulai dari jutaan rupiah untuk komponen atau mesin kecil, hingga miliaran rupiah untuk mesin industri skala penuh. 

Sebagai contoh, salah satu komponen yakni Kingsize pelat blok bergulir rokok untuk rakitan filter mesin pembuat rokok MK8 dihargai USD 199, atau setara Rp 3,3 juta (kurs Rp 16.670 per dolar AS). 

Sedangkan untuk satu mesin pembuat rokok tipe Molins MK8 dengan produksi 2.800 batang per menit diharga hingga USD 200 ribu, atau setara Rp 3,3 miliar per unit. 

Bea Cukai Musnahkan Rokok dan Minuman Alkohol Ilegal, Potensi Kerugian Negara Rp 31,6 Miliar

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Bea Cukai memusnahkan Barang Hasil Penindakan Kanwil Bea Cukai Jakarta. Barang yang dimusnahkan meliputi 13,4 juta batang rokok senilai Rp16,2 miliar dengan potensi kerugian negara Rp10,5 miliar yang dihitung dari nilai cukai dan pajak rokok.

Selain itu, turut dimusnahkan 19.511 botol minuman yang mengandung etil alkohol (MMEA) sebanyak 12.864,82 liter dengan nilai Rp9,9 miliar dan potensi kerugian negara Rp21,1 miliar yang dihitung dari nilai cukai, bea masuk, PPN dan PPh. 

Pemusnahan secara simbolis terlaksana di Kanwil Bea Cukai Jakarta dan dalam waktu bersamaan pemusnahan juga digelar di fasilitas pemusnahan PT Solusi Bangun Indonesia di wilayah Gunung Putri, Jawa Barat, yang disiarkan secara live.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Letjen TNI (Purn.) Djaka Budhi Utama, menegaskan langkah-langkah pengawasan Bea Cukai menjadi investasi jangka panjang untuk menjaga keamanan masyarakat dan kesehatan ekonomi bangsa.

Imbauan Bea Cukai

"Operasi yang dilakukan tidak hanya di Jakarta ataupun beberapa daerah saja tetapi kita melakukan operasi hampir di seluruh wilayah Indonesia khususnya untuk wilayah Jakarta,” kata Djaka dalam pemusnahan Barang Kena Cukai Ilegal Kanwil DJBC Jakarta, di Kanwil DJBC, Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2025).

Dirjen Bea dan Cukai kembali menegaskan seluruh capaian Bea Cukai di wilayah Jakarta ini menjadi bukti konsistensi institusi dalam menjalankan amanah negara.

"Kami mengajak masyarakat dan pelaku usaha untuk terus bekerja sama menjaga Indonesia dari ancaman barang ilegal. Pengawasan yang kuat hanya bisa berjalan jika dibarengi kepatuhan dan dukungan publik. Bea Cukai akan terus berdiri di garda depan untuk memastikan keamanan dan kesehatan bangsa," ujar Djaka.

Read Entire Article
Bisnis | Football |