Listrik di Jawa Aman saat Bali Black Out, Ternyata Ini Rahasianya

6 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) menilai sistem proteksi ketenagalistrikan nasional saat ini berjalan dengan baik, terlihat saat terjadinya gangguan listrik padam di Bali beberapa waktu lalu yang tidak meluas hingga ke Pulau Jawa.

“Meskipun terjadi gangguan kelistrikan akibat gangguan transmisi laut dari Jawa ke Bali, sistem proteksi berjalan baik sehingga gangguan tidak meluas sampai ke Pulau Jawa,” kata Direktur Puspkepi Sofyano Zakaria, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, gangguan kali ini justru mengonfirmasi bahwa sistem proteksi ketenagalistrikan nasional telah dibangun dengan standar teknologi tinggi, sehingga mampu mencegah efek domino padam yang lebih luas.

Jika dibandingkan dengan peristiwa "blackout" di Eropa, yang bisa menjalar lintas negara dan memerlukan waktu berhari-hari untuk stabilisasi, katanya lagi, pemulihan kelistrikan di Bali hanya dalam waktu kurang dari 12 jam.

"Ini terbukti sistem proteksi kelistrikan Indonesia lebih baik karena padam tidak meluas seperti di Eropa," katanya pula.

Padam listrik yang terjadi di Bali dan di Spanyol serta Portugal pada 28 April 2025 menjadi dua peristiwa yang menunjukkan terdapat tantangan sistem kelistrikan modern.

"Meskipun sama-sama berawal dari gangguan transmisi, penanganan dan dampak kedua blackout ini menunjukkan perbedaan signifikan, terutama dalam kecepatan pemulihan dan efektivitas sistem proteksi masing-masing wilayah," ujar dia dalam keterangannya.

Melalui sistem proteksi otomatis dan manajemen krisis yang diterapkan sukses membuat wilayah Bali keluar dari "blackout" dalam waktu yang lebih singkat. Ini hal yang sangat perlu diapresiasi oleh masyarakat.

Sebaliknya, kata Sofyano, blackout di Spanyol menyebabkan padam listrik meluas yang mempengaruhi beberapa negara di wilayah Eropa.

“Pemulihan awal di Eropa membutuhkan waktu antara 6 hingga 23 jam, dan stabilisasi penuh berlangsung selama beberapa hari,” katanya lagi.

Keberhasilan Sistem Proteksi

Perbedaan mencolok tersebut, ujarnya pula, terletak pada keberhasilan sistem proteksi dalam mencegah efek domino yang lazim terjadi dalam jaringan interkoneksi listrik yang besar.

“Keberhasilan memulihkan sistem dengan cepat menunjukkan bahwa digitalisasi dan modernisasi infrastruktur kelistrikan nasional sudah berada pada jalur yang tepat," ujarnya..

Bahkan, katanya lagi, fakta bahwa blackout tidak menyebar ke sistem Jawa dan durasi pemulihan dilakukan tanpa efek sistemik yang berkepanjangan, menjadi bukti bahwa sistem kelistrikan nasional kini mampu menangani gangguan ekstrem dengan respons teknis yang terukur dan efektif.

Bali Black Out, Kementerian ESDM Ingatkan Kemandirian Energi

Sebelumnya, pemadaman listrik selama hampir 12 jam di sebagian besar Pulau Bali berlangsung pada akhir pekan lalu. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyinggung proyek kemandirian energi di Pulau Bali.

Diketahui, peristiwa Bali black out itu terjadi pada Jumat, 2 Mei 2025 lalu mulai 16.00 WITA hingga Sabtu, 3 Mei 2025 pukul 03.00 WITA, dini hari.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, kemandirian energi di Pulau Bali perlu jadi perhatian berkaca pada peristiwa tersebut.

"Termasuk kejadian Bali black out itu. Itu kan juga kemandirian dalam satu pulau itu. Itu yang harus diperhatikan," kata Eniya ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidanh Perekonomian, Jakarta, dikutip Selasa (6/5/2025).

Dia mengatakan kemandirian energi ini bisa dibangun berdasarkan kemampuan EBT suatu daerah, termasuk energi yang bersumber dari panas bumi. Misalnya, bisa diarahkan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Eniya bilang, mayoritas listrik di Pulau Dewata itu dipasok dari prmbangkit di Pulau Jawa. Ketika ada gangguan transmisi, risikonya adalah seantero pulau mengalami pemadaman.

"Dari dulu kita sudah meng-announce ya. Meng-announce, memberitahukan kepada Bali bahwa harus (mandiri) enggak bergantung ke Jawa. Karena 50 persen lebih itu masih di ini (suplai dari Pulau Jawa)," tuturnya.

Dia melihat peluang Bali bisa membangun PLTP dengan pusat di kawasan Bedugul. Kawasan itu menyimpan potensi sebagai penopang kebutuhan energi listrik di Bali.

"Ini ada kesempatan untuk Bali mempunyai PLTP. Karena selama ini wilayah kerja panas buminya itu di wilayah Bedugul," ungkapnya.

PLN Berhasil Pulihkan Listrik Bali

Diberitakan sebelumnya, PT PLN (Persero) berhasil memulihkan listrik di Pulau Bali. Pemadaman yang menyebabkan Bali Black Out itu akhirnya teratasi pada Sabtu, 3 Mei 2025 pukul 03.00 WITA.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo yang memimpin langsung pemulihan sistem di lokasi menjelaskan ratusan personel telah diterjunkan. Sehingga proses pemulihan dari Bali Black Out bisa dilakukan secara maksimal.

"Hingga saat ini, personel kami di lapangan tetap bersiaga untuk terus menjaga dan memastikan pasokan listrik di Bali telah 100% pulih, termasuk pada tempat-tempat vital di sektor pelayanan umum seperti rumah sakit, bandara, pelabuhan, dan pusat-pusat keramaian," kata Darmawan, dalam keterangannya, Sabtu (3/5/2025).

"Kami terus berupaya secara maksimal sekaligus mengevaluasi dan melakukan penguatan sistem kelistrikan agar seluruh pelanggan dapat terus menikmati listrik andal seperti biasanya," imbuhnya.

Read Entire Article
Bisnis | Football |