Lamine Yamal Dikritik karena Bela Spanyol, Harusnya Pilih Maroko!

2 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Lamine Yamal menjadi salah satu talenta paling bersinar dalam sepak bola dunia dalam dua tahun terakhir. Lulusan akademi La Masia itu melesat cepat bersama Barcelona dan timnas Spanyol sejak debut profesionalnya.

Namun, di balik pencapaian tersebut, keputusan Yamal memilih Spanyol di level internasional kembali memunculkan perdebatan. Statusnya yang memiliki darah Maroko membuat pilihannya terus menjadi bahan diskusi.

Kali ini, kritik datang dari legenda sepak bola Maroko, Mustapha Hadji. Ia menilai Yamal telah mengambil keputusan yang keliru meski karier internasional sang pemain sudah dipenuhi trofi dan rekor.

Pilihan Internasional Yamal dan Prestasi Bersama Spanyol

Lamine Yamal lahir di Spanyol dari ayah berdarah Maroko dan ibu asal Guinea Khatulistiwa. Ia tumbuh besar di Spanyol dan berkembang sebagai pesepak bola di akademi Barcelona.

Yamal memiliki opsi membela Spanyol atau Maroko di level senior. Perjalanan impresif Maroko hingga semifinal Piala Dunia 2022 sempat membuat opsi itu dipertimbangkan, namun ambisinya tampil di Kejuaraan Eropa dan turnamen elite Eropa lainnya menjadi faktor penentu.

Spanyol juga memberinya jaminan masuk skuad Euro 2024. Pelatih Maroko, Walid Regragui, menyatakan bahwa Yamal bersikap jujur dan memilih Spanyol dengan tetap menghormati akar Marokonya.

Yamal melakukan debut senior bersama Spanyol pada September 2023 dan mencetak sejarah sebagai pemain serta pencetak gol termuda. Ia kemudian menjadi figur penting dalam keberhasilan Spanyol menjuarai Euro 2024.

Kritik Mustapha Hadji soal Keputusan Yamal

Meski dihiasi prestasi besar, keputusan Yamal tetap menuai kritik. Mustapha Hadji, mantan pemain timnas Maroko, menilai pilihan tersebut sebagai sebuah kesalahan.

“Meski dia bermain untuk Spanyol, kasih sayang yang akan diberikan orang Spanyol kepadanya tidak akan pernah sama dengan yang akan ia dapatkan dari orang Maroko,” ujar Hadji. “Sayang sekali dia tidak memilih Maroko, karena jika dia melakukannya, semuanya akan berbeda.”

Hadji menyoroti persepsi publik di Spanyol yang menurutnya tetap membedakan Yamal dari pemain lain. Ia mengaitkannya dengan pemberitaan media Spanyol.

“Sedih rasanya, karena seperti yang saya baca baru-baru ini di sebuah surat kabar Spanyol, beberapa jurnalis berkata, ‘Kami punya Pedri, kami menginginkan Pedri, kami menyukai Yamal, tetapi kami tidak menginginkannya sebesar Pedri,’” kata Hadji. “Itu berarti dia salah.”

Situasi Terkini Yamal Bersama Barcelona dan Timnas

Di level klub, Yamal terus menjadi bagian penting Barcelona musim ini. Ia mencatatkan delapan gol dan sembilan assist di semua kompetisi.

Namun, ia juga sempat bergulat dengan masalah pubalgia yang memengaruhi kebugarannya. Yamal berharap bisa terhindar dari cedera lanjutan dalam sisa musim.

Hadji menutup pernyataannya dengan menegaskan identitas Yamal tidak akan berubah. “Saya berharap dia bermain untuk Maroko. Dia akan selalu tetap orang Maroko, meskipun dia bermain untuk Spanyol.”

Ke depan, Spanyol akan tampil di turnamen musim panas mendatang di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Pada fase grup, Spanyol dijadwalkan menghadapi Cape Verde, Arab Saudi, dan Uruguay, dengan Yamal akan berusia 19 tahun saat turnamen berlangsung.

Richard Andreas LuturmasTim Redaksi

Share

Read Entire Article
Bisnis | Football |