Kelompok Militan Kurdi PKK Resmi Bubar Usai 40 Tahun Melawan Turki

20 hours ago 6

CNN Indonesia

Selasa, 13 Mei 2025 07:10 WIB

Partai Pekerja Kurdistan (PKK) mengumumkan pembubaran diri setelah 40 tahun berjuang melawan Turki. Militan Kurdi bubarkan diri usai empat dekade melawan Turki. (AFP/YASIN AKGUL)

Jakarta, CNN Indonesia --

Partai Pekerja Kurdistan (PKK) selaku kelompok militan atau separatis Kurdi resmi mengumumkan pembubaran diri, Senin (12/5).

"(PKK) telah memutuskan untuk membubarkan diri dan mengakhiri perjuangan bersenjatanya (melawan Pemerintah Turki)," tulis pernyataan resmi PKK, dikutip dari AFP.

Militan Kurdi itu sudah eksis sejak 1970, didirikan oleh Abdullah Ocalan. PKK sudah angkat senjata melawan Pemerintah Turki sejak 1984 dan diklaim mengakibatkan 40 ribu orang meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tujuan awalnya adalah untuk menciptakan negara bagi suku Kurdi. Jumlah populasinya sekitar 20 persen dari total 85 juta penduduk Turki.

Pengumuman bubarnya PKK ini muncul setelah permohonan Ocalan. Pada 27 Februari 2025 lalu, pendiri kelompok militan itu meminta para pejuangnya untuk melucuti senjata dan membubarkan diri.

Ocalan disebut meminta hal tersebut melalui sebuah surat yang ditulis dari Penjara Imrali, tempatnya ditahan sejak 1999 lalu. Bahkan, ia diklaim meminta PKK menggelar kongres untuk memformalkan keputusan ini.

"Ini bukan akhir, ini adalah awal yang baru," kata Anggota Komite Eksekutif PKK Duran Kalkan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan memuji keputusan PKK untuk melucuti senjata dan membubarkan diri. Anak buah Presiden Recep Tayyip Erdogan itu menyebut keputusan tersebut merupakan tonggak sejarah bagi perdamaian dan stabilitas regional.

"Keputusan yang diambil PKK merupakan keputusan bersejarah dan penting, terutama dalam hal perdamaian serta stabilitas permanen yang berlaku di kawasan kami," tegasnya dalam Konferensi Pers.

Sempat ada usul pembebasan lebih awal bagi Ocalan dalam misi perdamaian ini. Sang pendiri PKK telah menghabiskan lebih dari 25 tahun menjalani hukuman seumur hidup di sel isolasi.

Akan tetapi, kecil kemungkinan Abdullah Ocalan meninggalkan penjara di Pulau Imrali. Nyawa Ocalan juga disebut kemungkinan akan langsung terancam jika dibebaskan.

"Kondisi penahanannya akan dilonggarkan, pertemuan dengan (partai pro-Kurdi) DEM dan keluarganya juga akan lebih sering dilakukan," kata pihak Partai AKP selaku penguasa Turki.

(skt/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Bisnis | Football |