Serangan Udara Junta Myanmar Hantam Sekolah, 22 Orang Tewas

22 hours ago 8

CNN Indonesia

Selasa, 13 Mei 2025 05:45 WIB

Serangan udara junta Myanmar menghantam sekolah, menewaskan 22 orang, termasuk anak-anak. Insiden terjadi meski ada gencatan senjata kemanusiaan. Serangan udara junta Myanmar menghantam sebuah sekolah dan dilaporkan menewaskan 22 orang, termasuk 20 anak-anak, pada Senin (12/5). Ilustrasi (via REUTERS/SOCIAL MEDIA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Serangan udara junta Myanmar menghantam sebuah sekolah dan dilaporkan menewaskan 22 orang, termasuk 20 anak-anak, pada Senin (12/5).

Gempuran ini terjadi di tengah gencatan senjata kemanusiaan untuk membantu negara tersebut pulih dari gempa bumi yang dahsyat.

Serangan itu menghantam sebuah sekolah di Desa Oe Htein Kwin sekitar pukul 10:00 pagi waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bangunan sekolah hijau itu hancur berkeping-keping pada sore harinya, atap logamnya remuk dengan lubang menganga yang menembus dinding bata.

Lebih dari selusin tas buku terbengkalai ditumpuk di depan sebuah tiang yang mengibarkan bendera Myanmar di luar, saat orang tua memahat kuburan kecil dari tanah yang keras untuk mengubur jasad anak-anak mereka yang terbungkus kafan.

"Saat ini total 22 orang -- 20 anak-anak dan dua guru -- telah tewas," kata seorang guru berusia 34 tahun di sekolah tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, dikutip dari AFP.

"Kami mencoba menyebarkan anak-anak, tetapi pesawat tempur itu terlalu cepat dan menjatuhkan bomnya," tambahnya. "Saya belum dapat mengumpulkan semua data korban karena orang tua sedang terburu-buru."

Seorang pejabat pendidikan dari daerah desa di wilayah Sagaing memberikan jumlah korban yang sama.

Tim informasi junta mengatakan laporan tentang serangan itu adalah "berita yang dibuat-buat".

"Tidak ada serangan udara terhadap target nonmiliter," katanya dalam sebuah pernyataan.

Myanmar telah dilanda perang saudara sejak militer menggulingkan pemerintahan sipil pada 2021 lalu. Junta tengah melawan gerilyawan antikudeta dan kelompok bersenjata etnis di beberapa daerah.

Pihak militer berjanji melakukan gencatan senjata sepanjang bulan ini "untuk melanjutkan proses pembangunan kembali dan rehabilitasi" setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,7 di wilayah tengah Myanmar yang menewaskan hampir 3.800 orang.

(fra/afp/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Bisnis | Football |