Chelsea Memburu Rekor 13 Tahun di Markas Atalanta: Ancaman Tren Buruk Tandang Eropa

Liputan6.com, Jakarta - Chelsea bertandang ke Italia untuk menghadapi Atalanta dalam lanjutan League Phase Liga Champions. Kedua tim berada dalam posisi identik dengan sama-sama mengumpulkan sepuluh poin sejauh ini. Pertandingan di Bergamo menjadi salah satu penentu penting dalam upaya mereka mengamankan tempat di 24 besar.

Di tengah persaingan ketat, kemenangan dapat memberi dorongan signifikan untuk menembus delapan besar. Posisi itu membuka jalan langsung ke babak 16 besar. Namun Chelsea tiba di laga ini dengan tekanan yang lebih besar dibanding tuan rumah.

Rekor tandang mereka di kompetisi Eropa tidak berada dalam kondisi ideal. Situasi ini memberi lapisan tantangan tambahan bagi Enzo Maresca yang masih mencari kemenangan tandang perdananya di Liga Champions bersama klub.

Chelsea tidak meraih kemenangan dalam empat laga tandang terakhir di Liga Champions. Rentetan itu mencakup hasil imbang 2-2 melawan Qarabag FK serta kekalahan dari Borussia Dortmund, Real Madrid, dan Bayern Munich. Jika gagal menang di Bergamo, ini akan menjadi kali pertama sejak 2012 mereka melewati lima laga tandang beruntun tanpa kemenangan.

Statistik tersebut memperlihatkan kesenjangan antara performa kandang dan tandang Chelsea. Meski tampil meyakinkan pada beberapa kesempatan di Stamford Bridge, performa di luar London masih belum stabil. Konteks perjalanan itu membuat laga melawan Atalanta menjadi ujian penting.

Atalanta sendiri tengah berada di fase positif dengan tiga kemenangan dari lima pertandingan terakhir. Meski tumbang dari Hellas Verona pada akhir pekan, performa mereka secara keseluruhan lebih konsisten dibanding Chelsea dalam tiga laga terbaru.

Situasi tersebut mempertegas bahwa beban terbesar ada pada tim tamu. Chelsea harus menemukan cara untuk mematahkan tren negatif sekaligus mempertahankan streak hasil yang sudah terjaga selama 13 tahun.

Maresca menghadapi tantangan tambahan dari catatan pribadi. Jika gagal menang, ia akan menjadi manajer ketiga dalam sejarah klub yang tidak meraih kemenangan pada tiga laga tandang pertama di Liga Champions. Dua nama sebelumnya adalah Luiz Felipe Scolari dan Andre Villas-Boas.

Selain tekanan itu, Chelsea juga tidak memiliki catatan manis di tanah Italia. Dari 11 laga tandang sebelumnya melawan tim Italia di Liga Champions, mereka hanya menang dua kali. Kemenangan tersebut diraih atas Lazio pada 2004 dengan skor 4-0 dan AC Milan pada Oktober 2022 dengan skor 2-0.

Pertemuan lain berakhir dengan tiga hasil imbang dan enam kekalahan. Bahkan antara musim 2009-10 hingga 2021-22, Chelsea menelan lima kekalahan beruntun di Italia. Catatan tersebut menambahkan dimensi sejarah yang tidak menguntungkan dalam perjalanan mereka kali ini.

Meski demikian, konteks klasemen membuat pertandingan ini terlalu penting untuk dilewatkan. Chelsea perlu mengamankan poin penuh demi menjaga peluang posisi aman di delapan besar.