Tangsel Tak Mampu Bendung Sampah Menggunung, Apa Solusinya?

5 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyoroti tumpukan sampah yang menggunung di sepanjang Jalan Dewi Sartika, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Itu terjadi akibat penutupan Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Cipeucang yang overload.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Dewi Chomistriana menjelaskan, TPA Cipeucang ditutup lantaran kapasitas tampungnya maksimal hanya 400 ton per hari. Sementara produksi sampah di Tangsel minimal sekitar 800 ton per hari, dan maksimal sudah melebihi 1.000 ton per hari.

"Ya memang, TPA Cipeucang ini sudah tidak bisa menampung sampah yang ada di Tangerang Selatan," ujar Dewi di Kantor Kementerian PU, Jakarta, dikutip Jumat (19/12/2025).

Pemerintah Kota (Pemkota) Tangerang Selatan untuk sementara menutup TPA Cipeucang lantaran sedang berencana membangun beberapa landfill atau TPA sampah baru, serta penataan terasering.

Menurut dia, tumpukan sampah di Ciputat seharusnya dialihkan menuju Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

Sayangnya, tempat sampah tersebut memang tidak cukup untuk bisa menampung kapasitas sampah yang sudah melebihi 1.000 ton per hari.

"Jadi Pemerintah Kota (Tangsel) sekarang sedang berupaya untuk mempercepat proses penambahan landfill baru Dan penataan teraseringnya," imbuhnya.

Kaji Indeks Risiko TPA Cipeucang

Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU saat ini tengah membantu untuk melakukan indeks risiko terhadap TPA Cipeucang. Lantaran Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah memintanya untuk ditutup.

Di sisi lain, Kota Tangsel sendiri sedang diusulkan untuk masuk ke dalam program waste to energy yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan. Sehingga lautan sampah di sana bisa diolah menjadi listrik melalui proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

"Tangerang Selatan ini masih di dalam tahap evaluasi, termasuk untuk menentukan titik lokasi untuk (proyek) waste to energy-nya," pungkas Dewi.

Sampah Berserakan di Tangsel, Kini Ditutupi Terpal dan Disemprot Anti Bau

Sebelumnya, permasalahan sampah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten belum juga kunjung selesai. Kali ini, Dinas Lingkungan Hidup (Dinas LH) setempat menutup tumpukan sampah yang sudah menggunung dengan terpal dan menyemprotkan cairan agar tidak berbau.

Penanganan itu dilakukan di sejumlah titik, seperti di bawah flyover Ciputat dan Puskesmas Serpong. Upaya yang dilakukan adalah menutup tumpukan sampah menggunakan terpal serta melakukan penyemprotan rutin guna meminimalisir bau tidak sedap dan menjaga kenyamanan masyarakat sekitar.

"Penutupan dengan terpal dan penyemprotan ini kami lakukan agar dampak bau dapat ditekan, khususnya bagi warga di sekitar lokasi. Ini adalah bagian dari penanganan cepat agar situasi tetap terkendali dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel Bani Khosyatullah, Senin (15/12/2025).

Dia juga menambahkan, penyemprotan dilakukan menggunakan cairan ramah lingkungan yang berfungsi menekan aroma tidak sedap, sekaligus menjaga kebersihan area sekitar tumpukan sampah.

Bani mengatakan, petugas juga terus disiagakan untuk memantau kondisi lapangan secara berkala.

"Kami memahami kekhawatiran masyarakat. Oleh karena itu, langkah-langkah teknis di lapangan terus kami perkuat, baik dari sisi pengangkutan, pengendalian bau, hingga penataan lokasi agar lebih tertib dan aman," ucap dia.

Ajak Masyarakat Tetap Tenang

Pemkot Tangsel juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan mendukung upaya pemerintah dalam menata Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang.

Berbagai upaya sedang dilakukan di TPA Cipeucang. Diantaranya, penataan Landfill 3 dengan metode terasering di anak kali Cirompang agar tidak terjadi longsor, serta pembangunan beronjong di landfill 3.

Lalu, pembukaan akses jalan menuju landfill 4, pembebasan lahan untuk digunakan Material Recovery Facility (MRF).

"Kami mohon dukungan masyarakat. Dengan kolaborasi bersama, persoalan sampah ini bisa kita atasi secara bertahap dan berkelanjutan," jelas Bani.

Sebelumnya, tumpukan sampah terjadi di separator atau bagian tengah di sepanjang Jalan Raya Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat 12 Desember 2025.

Tumpukan sampah tersebut terlihat diantara pepohonan. Masyarakat sekitar meletakannya begitu saja, bahkan ada beberapa titik terlihat sampah yang dibungkus karung, menumpuk di separator tersebut.

Read Entire Article
Bisnis | Football |