Rudal Yaman Hantam Bandara Ben Gurion Israel, Penerbangan Dihentikan

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman menghantam area dekat Bandara Internasional Ben Gurion, Israel, Minggu (28/4). Akibat kejadian ini, sejumlah penerbangan dihentikan.

Serangan terjadi di tengah rangkaian serangan yang sebelumnya dilancarkan oleh kelompok pemberontak Houthi dari Yaman.

Kepala kepolisian distrik pusat, Yair Hezroni melaporkan adanya dampak rudal di dekat bandara yang terletak di luar Tel Aviv. Ia menyebut pihak militer Israel telah berupaya mencegat serangan tersebut.

"Kalian bisa melihat area tepat di belakang kami, sebuah kawah terbentuk di sini, lebarnya beberapa puluh meter dan dalamnya juga beberapa puluh meter," katanya dalam video yang dirilis kepolisian di lokasi kejadian dikutip AFP.

Rekaman kepolisian menunjukkan petugas berdiri di tepi kawah di sebuah kebun, dengan menara pengawas bandara tampak di kejauhan.

AFP melaporkan terdengar beberapa ledakan di area Yerusalem dan bandara, setelah sirene serangan udara berbunyi di beberapa wilayah negara tersebut.

Otoritas Bandara Israel menyatakan bahwa penerbangan keberangkatan dan kedatangan telah kembali dibuka di Ben Gurion tak lama setelah sempat dihentikan karena serangan rudal.

"Bandara tetap buka dan beroperasi," kata otoritas penerbangan dalam pernyataannya.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengancam akan memberikan balasan keras.

"Siapa pun yang menyerang kami, kami akan membalas tujuh kali lebih kuat," ungkapnya.

Sementara Kelompok Houthi Yaman, Ansar Allah, menyatakan bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap Bandara Internasional Ben Gurion di dekat Tel Aviv, Israel.

"Angkatan bersenjata Yaman melancarkan operasi militer yang menargetkan Bandara Ben Gurion di wilayah Yaffa yang diduduki dengan sebuah rudal balistik hipersonik," demikian menurut kelompok Houthi melalui Telegram.

"Rudal tersebut berhasil menghantam target yang dituju," ucap kelompok Houthi.

(isn/isn)

[Gambas:Video CNN]