Partai Berkuasa PAP Lawrence Wong Menang Telak di Pemilu Singapura

10 hours ago 4

CNN Indonesia

Minggu, 04 Mei 2025 06:30 WIB

Partai berkuasa Singapura PAP pimpinan PM Lawrence Wong menang telak di pemilu, raih 87 dari 97 kursi parlemen. Partai PAP pimpinan Perdana Menteri Lawrence Wong menang telak di Pemilu Singapura. Foto: REUTERS/Edgar Su

Jakarta, CNN Indonesia --

Partai berkuasa Singapura, People Action's Party (PAP), meraih kemenangan telak pada pemilu yang digelar pada Sabtu (3/5) waktu setempat. Dengan hasil ini berarti Lawrence Wong akan melanjutkan jabatannya sebagai Perdana Menteri Singapura.

PAP memperoleh 87 dari 97 kursi di badan legislatif, dengan total 65,57 persen dari lebih dari 2,4 juta suara pemilih Singapura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rakyat Singapura memberi PAP mandat yang kuat untuk memerintah," kata Wong dalam konferensi pers beberapa jam usai hasil resmi diumumkan.

"Hasilnya akan menempatkan Singapura pada posisi yang lebih baik untuk menghadapi dunia yang penuh gejolak ini," imbuhnya, dikutip AFP.

PAP memang selalu digadang dapat dengan mudah mempertahankan suara mayoritas di badan legislatif. Meski dominasinya menuai tantangan, pemungutan suara kali ini menyaksikan popularitas PAP yang meningkat dibandingkan pemilu 2020 lalu.

Populer usai memimpin gugus tugas Covid-19 Singapura, Lawrence Wong mengambil alih kursi PM tahun lalu dari pendahulunya Lee Hsien Loong. Pemilu tahun ini juga menjadi kemenangan berturut-turut yang ke-14 kalinya bagi PAP, memperpanjang kekuasaan partai selama enam dekade terakhir.

PAP mempunyai keanggotaan yang besar untuk dilibatkan, pengaruh di lembaga-lembaga negara dan sumber daya yang jauh lebih besar daripada lawan-lawannya yang belum teruji.

Joshua Kurlantzick, Peneliti Senior untuk Asia Tenggara dan Asia Selatan pada Council on Foreign Relations, mengatakan kemenangan mutlak PAP diraih oleh Singapura dan dukungannya terhadap sesuatu yang sudah diketahui di tengah ketidakpastian.

"Itu adalah pelarian menuju tempat aman - tidak ingin berpindah ke partai baru di tengah ketegangan perdagangan global terbesar dalam beberapa dekade," kata Kurlantzick.

(dna)

Read Entire Article
Bisnis | Football |