Liputan6.com, Jakarta - Drama transfer mulai memanas seputar masa depan Rasmus Hojlund. Manchester United dilaporkan telah membuka pembicaraan dengan raksasa Italia Juventus terkait kepindahan striker berusia 22 tahun tersebut, menandai akhir dalam babak singkat perjalanannya di Inggris.
Dengan performa MU di Liga Inggris terus melempem, terkuat statistik mengkhawatirkan yakni kegagalan Hojlund mencatatkan nama di papan skor.
Penyerang berharga 72 juta poundsterling itu pun gagal menambah koleksi empat golnya di Liga Premier sepanjang musim ini.
Perjalanan penyerang Denmark ini di Old Trafford bagaikan ilustrasi sempurna dari kekacauan United. Didatangkan dengan ekspektasi tinggi dari Atalanta musim panas 2023, Hojlund justru tenggelam dalam tekanan dan sistem permainan yang tidak mengakomodasi gaya bermainnya.
Berdasarkan laporan Calciomercato, Juventus telah menetapkan Hojlund sebagai target utama untuk menggantikan Dusan Vlahovic yang dipastikan akan hengkang. Ketertarikan Bianconeri membuka peluang escape route bagi pemain muda berbakat ini dari mimpi buruknya di Manchester United.
Rekor Terburuk Manchester United Terancam Pecah
Tantangan berat menghadang Manchester United di penghujung musim. Meski berhasil mencetak tiga gol ke gawang Brentford pada partai terbaru, statistik menunjukkan keterpurukan serius Setan Merah dengan hanya menghasilkan dua gol dalam lima pertandingan liga sebelumnya.
Total 42 gol yang ditorehkan sepanjang musim menempatkan United dalam posisi memalukan sebagai tim ofensif terburuk keenam di Liga Premier. Lebih mengkhawatirkan lagi, skuad Ruben Amorim masih membutuhkan tujuh gol dalam tiga laga tersisa untuk sekadar menyamai rekor terburuk klub pada era Liga Premier, suatu catatan kelam yang mengancam kedigdayaan klub bergengsi ini.
Di tengah situasi genting, manajemen United terus membidik Matheus Cunha dari Wolverhampton Wanderers. Namun, transfer ini tidak akan langsung menyelesaikan permasalahan utama karena sang pemain Brasil tidak diproyeksikan sebagai pengganti langsung Rasmus Hojlund, melainkan akan ditempatkan dalam posisi penyerang pendukung di belakang striker utama.
Kenyataan pahit ini semakin menegaskan kebutuhan mendesak United untuk melakukan revolusi lini serang. Dengan performa ofensif terburuk dalam sejarah modern klub yang terpampang jelas, musim transfer mendatang akan menjadi momen krusial yang menentukan arah kebangkitan klub legendaris ini dari keterpurukan yang berkepanjangan.
2 Pilihan Emas untuk Atasi Kekeringan Gol Manchester United
Di tengah pencarian juru gedor sejati, Manchester United dihadapkan pada pilihan menarik di bursa transfer mendatang. Satu nama bersinar terang di atas yang lain. Viktor Gyokeres, permata Sporting Lisbon yang tengah menjalani musim fenomenal dengan 44 gol dari 39 penampilan di berbagai kompetisi.
Kedatangan Ruben Amorim di Old Trafford membuka peluang reuni dengan striker Swedia berusia 26 tahun yang sudah memahami falsafah permainannya. Namun, jalan menuju transfer sang penyerang tidak mudah ketika raksasa London Arsenal juga mengintai dengan serius, menciptakan persaingan ketat untuk mendapatkan tanda tangannya.
Alternatif menarik datang dari Italia dalam sosok Victor Osimhen. Penyerang Napoli yang eksplosif ini menawarkan solusi berkualitas bagi lini depan United yang lesu. Situasinya semakin menarik dengan kabar bahwa klub Italia tersebut memiliki ketertarikan pada permata muda United, Alejandro Garnacho, membuka kemungkinan kesepakatan pertukaran yang menguntungkan semua pihak.
Masa depan lini serang Manchester United bergantung pada keputusan krusial dalam bursa transfer mendatang. Antara kedekatan taktis dengan Gyokeres atau kesempatan mengamankan talenta level dunia seperti Osimhen, Setan Merah dihadapkan pada pilihan yang akan menentukan trajektori kebangkitan klub dari keterpurukan berkepanjangan.