Iran Kenalkan Rudal Balistik Baru Sanggup Jangkau 1.200 Km

4 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Iran pada Minggu (5/5) merilis rudal balistik berbahan bakar padat baru dengan jangkauan 1.200 kilometer. Memamerkan senjata terbaru ini dilakukan ketika ketegangan Iran dengan Amerika Serikat (AS) dan Israel meningkat

AFP yang mengutip pernyataan televisi pemerintah Iran menjelaskan rudal balistik itu bernama Ghassem Basir. Alutsista ini dikatakan sebagai pengembangan pertahanan terbaru Iran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Negara-negara Barat telah menyuarakan kekhawatiran tentang kemampuan rudal Iran dan menuduhnya mengganggu stabilitas Timur Tengah.

Iran dikenal mendukung jaringan 'poros perlawanan' kelompok militan yang menentang Israel, termasuk pemberontak Houthi di Yaman, Hizbullah di Lebanon, Hamas di Jalur Gaza dan kelompok bersenjata Syiah di Irak.

Pada Oktober 2024, Iran dan musuh bebuyutannya, Israel, saling serang secara langsung untuk pertama kalinya.

Israel menyerang lokasi militer di Iran sebagai tanggapan atas serangan rudal Iran pada 1 Oktober. Rudal Iran ke Israel diluncurkan sebagai balasan atas terbunuhnya para pemimpin militan yang didukung Iran dan seorang komandan Garda Revolusi.

Pada Minggu, televisi pemerintah Iran menyiarkan rekaman rudal baru tersebut selama wawancara dengan Menteri Pertahanan Aziz Nasirzadeh.

"Jika kami diserang dan perang dilancarkan terhadap kami, kami akan menanggapi dengan kekuatan dan akan menargetkan kepentingan dan pangkalan mereka," kata Nasirzadeh.

"Kami tidak memiliki permusuhan terhadap negara-negara tetangga, tetapi pangkalan Amerika adalah target kami," katanya lagi.

Rudal baru tersebut ditayangkan setelah Iran dan AS mengadakan pembicaraan selama tiga hari yang dimediasi Oman mengenai program nuklir Iran mulai 12 April.

Pertemuan itu merupakan kontak tingkat tertinggi sejak AS menarik diri pada 2018 dari perjanjian penting dengan negara-negara besar dunia mengenai program nuklir Iran.

Pada Kamis, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dalam sebuah wawancara dengan Fox News meminta Iran 'menjauh' dari pengayaan uranium, dengan mengatakan 'satu-satunya negara di dunia yang memperkaya uranium adalah negara-negara yang memiliki senjata nuklir'.

Pada 27 April, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kesepakatan yang kredibel harus 'menghilangkan kapasitas Iran untuk memperkaya uranium untuk senjata nuklir' dan mencegah pengembangan rudal balistik.

Iran membantah berupaya memperoleh senjata nuklir, bersikeras ambisi nuklirnya bersifat damai dan untuk tujuan sipil.

Iran telah mengesampingkan diskusi dengan AS mengenai kemampuan militer dan pertahanannya, termasuk program rudal balistiknya.

Presiden AS Donald Trump telah mengancam akan menyerang Iran jika diplomasi gagal dan telah menjatuhkan sanksi tambahan yang menargetkan sektor minyak negara tersebut.

(fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Bisnis | Football |