FIFA Resmi Terapkan Aturan '4 Babak' di Laga Piala Dunia 2026, Apa Itu?

4 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Piala Dunia 2026 akan menghadirkan perubahan besar dalam format pertandingan. FIFA resmi mengumumkan bahwa setiap laga akan dihentikan sejenak untuk “hydration break” selama tiga menit, masing-masing di tengah babak pertama dan babak kedua.

Aturan baru ini membuat pertandingan sepak bola praktis terbagi menjadi empat kuarter, mirip dengan format di NFL atau basket.

Keputusan tersebut disepakati dalam pertemuan antara pejabat FIFA, pelatih, dan pihak penyiaran yang berlangsung bersamaan dengan acara pengundian grup.

Meski menuai perhatian, FIFA menegaskan langkah ini diambil dengan satu tujuan utama: menjaga keselamatan pemain di tengah meningkatnya suhu global dan intensitas kompetisi.

Keamanan Pemain Jadi Prioritas

Tim medis FIFA memberikan dukungan penuh terhadap aturan ini. Mereka menilai jeda reguler jauh lebih efektif daripada “cooling break” yang selama ini hanya diterapkan saat cuaca ekstrem. Kini, tanpa memandang kondisi cuaca atau lokasi stadion, wasit akan meniup peluit untuk memberikan jeda sekitar menit ke-22.

“Tidak peduli di mana pertandingan digelar, apakah ada atap stadion atau bagaimana suhunya, setiap laga akan memiliki jeda hidrasi tiga menit,” demikian pernyataan resmi FIFA.

Manolo Zubiria, Chief Tournament Officer FIFA, menjelaskan bahwa durasi jeda akan berjalan “tiga menit dari peluit pertama hingga peluit akhir.” Jika pada menit tersebut terjadi penanganan cedera, wasit akan menyesuaikan waktunya. Meski jam pertandingan tidak dihentikan, tambahan waktu tiga menit akan selalu dimasukkan pada akhir setiap babak.

Manfaat Taktis Bagi Pelatih

Selain untuk kesehatan pemain, aturan baru ini secara tidak langsung memberi keuntungan tambahan kepada pelatih. Mereka kini memiliki jendela resmi untuk memberikan instruksi dan melakukan penyesuaian taktik tanpa harus menunggu turun minum.

Meski begitu, beberapa kelompok pemerhati pemain, termasuk FIFPRO, sebelumnya menyarankan agar jeda dilakukan lebih sering namun dengan durasi lebih singkat.

Kepala medis FIFPRO, Vincent Gouttebarge, bahkan menilai cooling break tradisional “tidak sepenuhnya logis dari sisi fisiologis”.

Pelajaran dari Turnamen Sebelumnya

FIFA sempat menghadapi kritik pada Piala Dunia Antarklub tahun lalu, ketika beberapa pertandingan digelar dalam suhu ekstrem di MetLife Stadium. Setelah keluhan pemain, ambang batas pemberlakuan cooling break akhirnya diturunkan di tengah turnamen.

Untuk menghindari masalah serupa, FIFA merancang jadwal Piala Dunia 2026 dengan lebih cermat. Laga sore hari mayoritas akan digelar di stadion beratap atau kota bersuhu lebih sejuk.

Namun, pertandingan malam tetap dijadwalkan di lokasi panas seperti New Jersey, Miami, Kansas City, Philadelphia, dan Monterrey. Final sendiri tetap digelar pukul 3 sore di MetLife Stadium.

Dampak bagi Penyiaran dan Format Turnamen

Keputusan menerapkan jeda wajib ini juga berpotensi membuka ruang bagi stasiun televisi untuk menyisipkan iklan tambahan, meskipun FIFA tidak secara langsung menautkan kebijakan ini dengan kepentingan komersial.

Dalam forum penyiaran yang sama, FIFA juga mengumumkan bahwa Piala Dunia 2026 akan menghadirkan tiga upacara pembukaan di Mexico City, Toronto, dan Los Angeles masing-masing sebelum laga pembuka tim tuan rumah.

Turnamen edisi 2026 akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah, menampilkan 104 pertandingan dalam 39 hari, dimulai pada 11 Juni dan berakhir pada 19 Juli.

Dengan berbagai perubahan besar ini, Piala Dunia 2026 tidak hanya menjanjikan kompetisi yang lebih intens, tetapi juga pengalaman baru bagi pemain, pelatih, serta penonton di seluruh dunia.

Sumber: FIFA

Read Entire Article
Bisnis | Football |