El Clasico: Saat Rekrutan Anyar Madrid Harus Redam Bintang Muda Barcelona

1 month ago 20

Liputan6.com, Jakarta Menjelang El Clasico pertama musim ini, Real Madrid bersiap menyambut laga paling bergengsi di Spanyol dengan perhatian tertuju pada satu nama: Alvaro Carreras. Bek kiri asal Spanyol itu memulai musim dengan gemilang, tetapi performanya belakangan ini menurun dan menimbulkan kekhawatiran di kubu Los Blancos.

Xabi Alonso berharap momentum besar melawan Barcelona bisa menjadi titik balik bagi Carreras. Laga di Santiago Bernabeu nanti bukan hanya soal gengsi dua raksasa, tetapi juga ujian penting bagi sang bek muda untuk membuktikan dirinya layak mengenakan seragam putih Madrid.

Carreras akan berhadapan langsung dengan Lamine Yamal, bintang remaja Barcelona yang berbahaya. Duel di sisi sayap itu diyakini menjadi salah satu kunci hasil akhir pertandingan, sekaligus menjadi tolak ukur ketangguhan Carreras setelah beberapa pekan yang sulit.

Promosi 1

Tantangan Setelah Awal Gemilang

Carreras sempat menjadi salah satu pemain terbaik Real Madrid di awal musim. Penampilannya solid, disiplin, dan mampu membantu tim dalam transisi menyerang. Akan tetapi, grafik performanya menurun tajam dalam beberapa laga terakhir. Kekalahan dari Atletico Madrid memperlihatkan sisi lemahnya, di mana ia sering terlambat menutup ruang dan kalah dalam duel satu lawan satu.

Kondisi itu membuat Alonso turun tangan. Menurut laporan AS, pelatih asal Spanyol tersebut memberi peringatan langsung kepada Carreras agar lebih siap saat menghadapi lawan besar seperti Barcelona. Ia tahu bahwa pertandingan seperti ini bukan tempat untuk belajar, tapi untuk menunjukkan karakter.

Penampilan Carreras juga belum sepenuhnya pulih. Ia sempat kesulitan ketika Madrid menghadapi Getafe, tapi menunjukkan tanda-tanda kebangkitan kala melawan Juventus. Laga melawan Barcelona pun datang di waktu yang tepat — kesempatan untuk membalikkan pandangan publik dan memantapkan posisinya di tim utama.

Pernah Jinakkan Lamine Yamal

Carreras bukan sosok asing bagi Lamine Yamal. Keduanya sudah pernah berduel dua kali di Liga Champions musim lalu, saat Carreras masih memperkuat Benfica. Dalam pertemuan pertama di Estadio da Luz, Barcelona kalah 4-5, dan Lamine gagal mencetak gol maupun assist.

Pertemuan itu juga meninggalkan cerita menarik. Kontak ringan antara keduanya di kotak penalti membuat wasit menghadiahkan penalti untuk Barcelona, meski kemudian pelatih Benfica menuding Yamal “terlalu mudah jatuh”. Kejadian tersebut sempat menjadi bahan perdebatan hangat di media Spanyol dan Portugal.

Di laga kedua, Carreras bahkan tampil lebih meyakinkan. Ia berhasil mematikan pergerakan Lamine hingga Hansi Flick memutuskan mengganti sang winger pada menit ke-56 ketika skor masih 0-0.

Kini, keduanya bertemu lagi — kali ini dalam balutan warna berbeda. Carreras akan mengenakan putih Madrid, sementara Yamal tetap menjadi harapan utama Blaugrana di lini depan. Jika Carreras mampu mengulangi performa gemilang seperti di Benfica, El Clasico ini bisa menjadi titik balik yang menentukan dalam kariernya di Santiago Bernabeu.

Sumber: Madrid Universal

Klasemen La Liga/Liga Spanyol

Read Entire Article
Bisnis | Football |