Kronologi Kardinal Robert Prevost dari AS Terpilih Jadi Paus Baru

5 hours ago 1

CNN Indonesia

Jumat, 09 Mei 2025 07:04 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Kardinal Robert Prevost terpilih menjadi Paus selanjutnya dalam papal conclave pada Kamis (8/5). Para kardinal dari seluruh dunia bertemu pada hari kedua secara tertutup, memberikan suara untuk memilih pengganti Paus Fransiskus.

Proses pemungutan suara berjalan tiga putaran dan cerobong Kapel Sistina akhirnya mengepulkan asap putih yang menandakan Paus baru pengganti mendiang Paus Fransiskus telah terpilih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kala itu, dunia belum mengetahui sosok yang menjadi Paus. Kardinal senior muncul terlebih dahulu untuk mengonfirmasi keputusan tersebut dengan kata-kata "Habemus Papam."

Kalimat dalam bahasa Latin itu berarti, "Kita memiliki Paus." Kardinal senior juga memperkenalkan Paus baru dengan nama kepausan yang telah dipilih.

Robert Prevost kemudian diperkenalkan sebagai Paus ke-267 dan merupakan Paus pertama berasal dari Amerika Serikat dalam 2.000 tahun. Ia pun memilih nama kepausannya sebagai Paus Leo XIV.

Prevost telah menjadi kandidat utama untuk kepausan, tetapi telah lama ada tabu terhadap paus AS, mengingat kekuatan geopolitik yang telah dimiliki negara tersebut.

[Gambas:Video CNN]

Namun, Prevost tampaknya memenuhi syarat karena ia juga warga negara Peru dan telah tinggal selama bertahun-tahun di Peru, pertama sebagai misionaris dan kemudian sebagai uskup.

Mendiang Fransiskus sebelumnya, seperti diberitakan The Hollywood Reporter, juga jelas-jelas mengindikasikan Prevost dan dalam banyak hal melihatnya sebagai pewarisnya.

Ia mengirim Prevost untuk mengambil alih keuskupan yang rumit di Peru dan menetap di sana hingga memperoleh kewarganegaraan Peru pada 2015.

Fransiskus kemudian membawanya ke Vatikan pada 2023 untuk menjabat sebagai kepala kantor yang berwenang memeriksa nominasi uskup dari seluruh dunia, salah satu pekerjaan terpenting di Gereja Katolik.

Awal 2025, Fransiskus juga mengangkat Prevost ke jajaran kardinal senior, memberinya keunggulan dalam konklaf yang hanya dimiliki oleh beberapa kardinal lainnya.

Sejak tiba di Roma, Prevost tidak terlalu menonjol di depan publik, tetapi dikenal baik oleh para tokoh penting.

Ia juga memimpin salah satu reformasi paling revolusioner yang dilakukan Fransiskus, ketika ia menambahkan tiga perempuan ke blok pemungutan suara yang memutuskan nominasi uskup mana yang akan diajukan kepada paus.

Prevost kemudian memilih nama kepausannya Leo. Paus terakhir yang menggunakan nama Leo adalah Leo XIII, seorang Italia yang memimpin gereja dari 1878 hingga 1903.

Leo melunakkan sikap konfrontatif gereja terhadap modernitas, khususnya sains dan politik, dan meletakkan dasar bagi pemikiran sosial Katolik modern.

Ensiklik yang paling terkenal, Rerum Novarum 1891, membahas hak-hak pekerja dan kapitalisme di awal revolusi industri dan disorot oleh Vatikan dalam menjelaskan pilihan nama paus baru tersebut.

Pengamat Vatikan mengatakan keputusan Prevost untuk menamai dirinya Leo sangat penting mengingat warisan Leo sebelumnya tentang keadilan sosial dan reformasi, yang menunjukkan kesinambungan dengan beberapa perhatian utama Fransiskus.

Lanjut ke sebelah...


Read Entire Article
Bisnis | Football |